Berita Langsa

Pensiun Dini Akibat Cedera, Mantan Pemain Alumni Paraguay Latih PSBL Langsa U-17

Editor: Imran Thayib
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih PSBL Langsa U-17, Muarif memberikan instruksi kepada pemain saat latihan di Lapangan Gabren Gampong Teungoh, Selasa (3/8/2021).

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mantan pemain Alumni Paraguay, Muarif harus mengakhiri kariernya lebih cepat di lapangan sepakbola.

Dia terpaksa gantung sepatu menyusul cedera lutut yang berkepanjangan.

Kala itu, usia Muarif masih berumur 24 tahun.

Sebagaimana diketahui, Muarif bersama rekan-rekannya dikirim ke Paraguay antara 2008-2010.

Bukan hanya berlatih, Muarif juga memiliki kesempatan bermain di klub divisi 2 Paraguay bersama Fernando de la Mora.

Setelah berlatih selama tiga tahun, akhirnya pemain kelahiran Sungai Pauh, Kecamatan Langsa Barat, 20 Maret 1993 itu kembali pulang ke Aceh.

Tiba di Tanah Air, ia bersama rekan-rekannya mengawali karier di kompetisi Liga Indonesia bersama PSSB Bireuen di kompetisi divisi utama.

Dilatih arsitek asal Chili, Pablo Simon, Muarif dkk sukses membawa Laskar Kota Juang–julukan PSSB Bireuen–finish di peringkat 5 wilayah barat.

Baca juga: Brasil Lolos Final Olimpiade Tokyo Usai Kalahkan Meksiko Lewat Adu Penalti, Samai Rekor Hungaria

Baca juga: Nurul Akmal Sukses Angkat 256 Kg di Olimpiade Tokyo 2020, Pemerintah Aceh Beri Hadiah Rumah

Baca juga: China Kecam NBC, Peta Negara Tidak Dilaporkan Secara Lengkap Saat Pembukaan Olimpiade Tokyo

Baca juga: Karate Berharap Bisa Mendaratkan Pukulan Mematikan Sebelum Olimpiade Tokyo Ditutup

Setelah itu, Muarif berlabuh ke Semen Padang, Persiraja, dan PSBL Langsa.

Sayangnya, perjalanan karier Muarif di sepakbola harus berakhir lebih cepat.

Cedera lutut yang menderanya memaksa Muarif harus gantung sepatu.

Akhirnya, sejak itu dia beralih menjadi pelatih.

Kesempatan untuk menjadi arsitek muda datang juga.

Muarif diberi kepercayaan sebagai pelatih PSBL Langsa U-17 yang disiapkan ke Liga Suratin.

Setiap hari, dia bersama asisten Mawan, Hamzah, dan pelatih kiper, Fahmi melatih pemain yunior.

Mereka mendril anak-asuhnya di Lapangan Gabrem Gampong Teungoh, Langsa.

Ketua bidang pembinaan yunior PSBL Langsa, Irfansyah kepada Serambinews, Selasa (3/8/2021) malam, menyebutkan, saat ini sebanyak 28 pemain masih mengikuti latihan guna dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi Liga Suratin U-17.

“Kali ini, pemain muda PSBL kita percayakan untuk dilatih Muarif bersama rekan-rekannya,” kata Irfansyah yang juga anggota DPRA asal Partai Aceh.

Menurut Ketua Askot PSSI Langsa itu, keberadaan Muarif bersama rekan-rekannya tentu saja menjadi peluang bagi dirinya untuk meniti karier, dan ilmu kepelatihan.

Karena itulah, Muarif dkk harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik sembari mengejar prestasi.

“Mudah-mudahan, karier Muarif di pelatih bisa cemerlang seperti saat dia menjadi pelatih,” pungkasnya Irfansyah.

Kini, setelah mendapat kesempatan melatih, tentu saja layak ditunggu kiprah Muarif di blantika sepakbola Tanah Rencong meski di level yunior.

Baca juga: Atta Halilintar Ingin Jadi Wakil Rakyat, Suami Aurel Hermansyah Wakili Anak Muda, Begini Kata KD

Baca juga: Heboh Sumbangan Rp 2 Triliun, Kepala PPATK: Akidi Tio Bukan Konglomerat Indonesia

Baca juga: Istri Trauma Dipukul Suami hingga Memar, Korban Kabur dan Lapor Polisi

Baca juga: Kapolda Aceh Resmikan Pusat Latihan Satbrimob Polda Aceh di Bukit Soeharto

Seperti diketahui, Pemerintah Aceh memiliki program mengirim 30 anak untuk berlatih di Paraguay selama tiga tahun di sana.

Dari jumlah itu, pemain alumni Paraguay yang masih berwara-wiri di sepakbola Indonesia tinggal sedikit.

Misalnya, Syahrizal Syahbuddin resmi membela klub Liga 2, PSPS Pekanbaru.

Setelah itu, Zikri Akbar dikontrak tim bertaburan bintang Persis Solo.

Kiper asal Lamno, Aceh Jaya, Rahmanuddin menerima tawaran untuk berkostum Persita Tangerang.

Sementara Faumi Syahreza masih aktif bermain meski saat ini belum memutuskan untuk bermain di klub mana.

Terakhir, Faumi bermain di PSPS Pekanbaru.

Nasib serupa juga dialami oleh pemain asal Batee, Pidie, Zoelfadhli yang juga belum memiliki.

Terakhir, mantan pemain klub Libertad FC Paraguay itu tampil bersama klub Liga 3 pada tahun 2019.

Pemain asal Nagan Raya, Jalwandi juga masih punya masa depan untuk tetap berada di kompetisi Liga Indonesia.

Terakhir, pemain ini masih memperkuat Cilegon United FC Banten.

Begitu juga dengan Taufiq Aqsar tetap bermain di klub Liga 3 Aceh.

Kemudian, Andri Mulyadi memutuskan membela Persela Lamongan, Jawa Timur.

Di sisi lain, sejumlah nama seperti Rahmad Maulana, Firdaus Ramadhan, Dede Ramadhan, Arif, Randy, Muhammad Iqbal,  Andrea Lirival, dan Hadina Rivaldi sudah mulai menghilang dari sepakbola Aceh.(*)

Baca juga: VIDEO Aksi Peduli Covid-19 di Aceh Jaya, Lapas Calang Beri Bantuan untuk Puluhan Warga Miskin

Baca juga: VIDEO Dokter di Aceh Barat belum Bisa Pastikan Penyebab Lumpuhnya Amelia, Diduga Akibat Psikosomatik

Baca juga: VIDEO Kehidupan Tukang Kusuk tanpa Tarif di Aceh Besar, Sebut Ilmu Pemberian Allah SWT

Baca juga: VIDEO - Ratusan Warga Pidie Berdesakan Saat Terima 10 Kg Beras Bantuan PPKM

Berita Terkini