SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Pemerintah Turki, Selasa (3/8/2021) meminta bantuan Uni Eropa (UE) untuk memadamkan kebakaran hutan yang mematikan sejak bulan lalu.
Turki masih berjuang memadamkankebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya da persiapan pemerintah yang buruk untuk bencana alam.
Ankara mengaktifkan Mekanisme Perlindungan Sipil UE untuk meminta dukungan pemadam kebakaran kepada Komisi Eropa.
Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic mengatakan:
“Uni Eropa berdiri dalam solidaritas penuh dengan Turki pada saat yang sangat sulit ini.”
“Saya berterima kasih kepada semua negara yang telah menawarkan bantuan."
"Pikiran kami bersama orang-orang Turki yang kehilangan orang yang mereka cintai."
"Dengan responden pertama yang berani yang melakukan yang terbaik untuk memerangi api yang mematikan."
"Kami siap memberikan bantuan lebih lanjut.”
Baca juga: Kebakaran Hutan di Turki Dinilai Seperti Neraka, Disebut Terparah selama 19 Tahun Terakhir
Portugal, Spanyol, Prancis, Italia, Yunani, dan Kroasia dianggap sebagai negara paling rawan kebakaran di Eropa.
Kroasia, Prancis, Yunani, Italia, Spanyol, dan Swedia telah menyediakan 11 pesawat pemadam kebakaran dan enam helikopter untuk digunakan oleh Negara-negara Anggota UE lainnya dalam keadaan darurat.
Tanggapan terhadap kebakaran hutan telah mengungkapkan, Turki yang memiliki 13 pesawat terbang dalam armada kepresidenan tidak memiliki satu pun pesawat pemadam kebakaran.
Pusat Koordinasi Tanggap Darurat 24/7 Uni Eropa mengadakan kontak rutin dengan pihak berwenang Turki untuk mengamati situasi dan secara efektif memandu bantuannya.
Cigdem Nas, Sekretaris Jenderal Yayasan Pembangunan Ekonomi Turki, kepada Arab News, Selasa (3/8/2021) mengatakan ini adalah pertunjukan solidaritas yang penting di masa-masa sulit ini.
“Sebagai negara-negara di kawasan Mediterania, Turki berbagi efek perubahan iklim yang serupa dengan negara-negara anggota UE seperti Yunani dan Italia," katanya.
Baca juga: Delapan Orang Meninggal dalam Kebakaran Hutan di Turki