BPS melanjutkan, jika ditinjau berdasarkan kontribusi dari masing-masing PDRB provinsi di wilayah regional Sumatera, ada tiga provinsi yang memberikan kontribusi terbesar.
Yaitu Provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan. Masing-masing memberikan kontribusi sebesar 23,35 persen, 22,53 persen, dan 13,50 persen.
Kontribusi terkecil terhadap PDRB Sumatera diberikan oleh Provinsi Bengkulu, yaitu sebesar 2,20 persen.
"Sementara itu, Provinsi Aceh memberikan kontribusi sebesar 4,99 persen terhadap PDRB Sumatera pada triwulan II-2021 yaitu di peringkat ke-8," tulis BPS.
Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan II 2021 yang sebesar 2,56 persen itu jika memasukkan minyak dan gas (migas).
Sementara jika migas dikeluarkan, ekonomi Aceh triwulan II 2021 secara y-o-y tumbuh 5,98 persen.
Baca juga: VIDEO - Wawancara Khusus Bersama Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin
Baca juga: Valentino Rossi Pensiun dari MotoGP, Performa Buruk Disebut jadi Penyebabnya
Baca juga: Beras Bantuan PPKM Busuk, Tak Layak Konsumsi, Warga Kembalikan ke Kantor Desa, Bulog Beri Penjelasan
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah transportasi dan pergudangan sebesar 63,29 persen.
Kemudian jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 14,84 persen, serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 12,42 persen.
Di sisi lain, beberapa lapangan usaha masih mengalami pertumbuhan negatif.
Di antaranya pertambangan dan penggalian sebesar 27,66 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,39 persen.
Selanjutnya jasa pendidikan sebesar 7,24 persen, serta jasa keuangan sebesar 7,04 persen.
Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan Il-2021 y-on-y, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 2,31 persen.
Diikuti perdagangan besar dan eceran sebesar 1,24 persen serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 1,13 persen.
Namun sebaliknya, lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengurangi pertumbuhan sebesar 2,55 persen.
Sementara itu, struktur perekonomian Aceh menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan Il-2021 tidak menunjukkan perubahan berarti.