1 Jam Bersama Diaspora

Kisah Cinta Datuk Mansyur dan Datin Diyana, Bermula dari Medan Plaza

Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Datuk Mansyur Usman dan istrinya Datin Diyana Nuzuar, serta lima buah hati mereka, dalam sebuah sesi foto keluarga pada tahun 2021.

Siapa Datuk Mansyur?

Mansyur Usman adalah pria kelahiran Simpang Mulieng, Aceh Utara, Hari Rabu Tanggal 12 November 1963.

Mansyur adalah anak kedua dan satu-satunya lelaki dari 7 orang buah hati pasangan Muhammad Usman dan Barhen.

Sejak awal tahun 1990-an, nama Mansyur Usman dikenal luas oleh masyarakat Aceh di Malaysia, terutama yang bermukim di Kuala Lumpur dan sekitarnya.

Mansyur Usman juga dikenal oleh komunitas Melayu sebagai pebisnis asal Indonesia di Malaysia yang berhasil.

Pada masa jayanya, perusahaan Harapan Bunda Sdn BHD, distributor perlengkapan kesehatan dan kecantikan milik Mansyur Usman memiliki outlet yang tersebar pada sejumlah mall di Kuala Lumpur seperti Aeon, Giant, dan sebagainya.

Kantor Harapan Bunda berdiri megah di Jalan Pahang sebelah Hospital Tawakal.

Namun kemewahan hidupnya tidak membuat Mansyur Usman melupakan asal muasalnya.

Dia mengabdikan sebagian waktu dan hartanya untuk agama dan kebajikan sesama manusia.

Ketika menjabat sebagai Presiden Community Acheh Malaysia (KMAM), Mansyur selalu tampil aktif, menyumbang harta dan tenaga untuk membantu masyarakat Melayu dan warga Aceh yang mengalami kesulitan di negeri jiran.

Pengabdian dan sumbangan hartanya kepada agama dan kemanusiaan ini, mengantarkan Mansyur Usman menerima anugerah gelar datuk pada Hari Wilayah Persekutuan di Istana Negara Kuala Lumpur, 1 Februari 2017.

Mansyur diberi gelar Panglima Mahkota Wilayah oleh Agong Sultan Muhammad V sehingga menjadi YBHG Datuk Haji Mansyur Bin Usman.

Pemberian gelar turut disaksikan Menteri Federal, Tengku Adnan Tengku Mansour.

Gelar Datuk yang diperoleh H Mansyur ini tidak terlepas dari perannya selama 15 tahun menjadi sukarelawan di Jabatan Perdana Menteri dan sebagai Presiden Community Acheh Malaysia.

Mansyur selalu tampil peduli untuk membantu korban banjir di Kelantan, Johor, Kedah, Trengganu, dan bantuan anak-anak yatim di Malaysia.

Ia selalu mengajak semua paguyuban Indonesia ikut serta untuk mengulurkan bantuan tanda tanggung jawab moral bangsa Indonesia di Malaysia.

“Tanggung jawab itu sebagai mana wasiat Abuya Hamka. Di mana tanah dipijak di situ langit dijunjung,” kata Datuk Mansyur seperti dikutip dari kbrikualalumpur.org.(*)

Berita Terkini