Katanya, bukan hanya di Indonesia namun seluruh dunia kini merasakan demam digitalisasi, akibatnya perekonomian global diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Bank Indonesia juga telah berupaya dalam berbagi sinergi dan kebijakan-kebijakan yang mendukung pemulihan perekonomian khususnya pada sektor perbankan.
Baca juga: Harga Tes PCR di India Rp 96 Ribu, di Indonesia Sampai Rp 900 Ribu, Begini Penjelasan Kemenkes
Dalam era digitalisasi ini Bank Indonesia terus menjadi bank sentral digital terdepan untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi yang baru, yang nantinya diharapkan dapat menormalisasikan dan mengembalikan perekonomian Indonesia menjadi semakin lebih baik.
Dalam rangka memperingati HUT Ke- 76 RI, Bank Indonesia Provinsi Aceh berharap semoga kegiatan BI Mengajar ini mampu mendukung dan meningkatkan kualitas dunia pendidikan Indonesia.
Masyarakat diharapkan dapat berpikir kritis dalam menghadapi segala persoalan dinamika yang tengah di hadapi Indonesia, terlebih di saat pandemi seperti ini masyarakat tidak boleh terprovokasi terhadap isu-isu yang menggoyahkan persatuan.
Baca juga: Saran dr Zaidul Akbar, Hindari 5 Makanan Ini Agar Tidak Mudah Sakit
Sebelum menutup materi, Achris Sarwani mengingatkan kembali bahwa ada hal-hal yang dianggap sepele yang sebenarnya hal tersebut sangat perlu untuk diperhatikan dalam kebiasaan, yaitu memperlakukan mata uang Rupiah dengan CBP (Cinta, Bangga, Paham).
Maksudnya mencintai dengan merawat keaslian Rupiah, bangga terhadap Rupiah yang menjadi simbol dan identitas negara Indonesia, serta paham fungsi Rupiah dalam perekonomian Indonesia.
Dipenghujung acara,terlihat antusiasme peserta yang berhadir secara luring maupun daring dalam mengikuti kuis kahoot yang disediakan oleh BI dengan total hadiah jutaan rupiah dan souvenir menarik bagi 3 orang pemenang yang terpilih.(*)
Baca juga: Prof Farid Wajdi Meninggal, Gubernur Aceh: Kita Kehilangan Sosok Pemikir dan Teladan