Luar Negeri

Singapura Bersiap Hidup dan Mati dengan Covid-19 dalam Jangka Panjang, Samakan dengan Penyakit Lain

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Singapura terlihat mengantri panjang untuk membayar barang-barang belian mereka di FairPrice Xtra, Vivo City, Singapura, Sabtu Siang (08/02/2020)

Singapura melaporkan enam kematian Covid-19 dalam dua minggu terakhir, diantara mereka tidak ada yang divaksinasi.

“Hasil awal pemodelan matematika memperkirakan jumlah kematian dari manula berusia 60 tahun ke atas akan menjadi sekitar 480 pada 2022,” kata Teo Yik Ying, dekan Saw Swee Hock School of Public Health di NUS melansir Reuters pada Selasa (17/8/2021).

Negara-negara lain yang memiliki keberhasilan awal dengan virus, seperti Australia, juga mengubah strategi mereka, untuk bersiap menghadapi lebih banyak kematian akibat Covid-19 di era di mana penyakit ini tetap ada.

Tetapi sebagai salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, Singapura mungkin yang pertama menunjukkan apa artinya itu.

“Jika negara-negara mulai bergerak ke arah strategi endemik Covid-19, diprediksi akan ada lebih banyak kematian terkait, meskipun masih belum jelas berapa banyak dari ini akan menjadi kematian berlebih dan berapa banyak yang akan terjadi terlepas dari Covid-19, " ucap Teo.

Baca juga: Bupati Minta Masyarakat Jangan Terprovokasi Dengan Isu Hoaks

Baca juga: 381 Napi di LP Narkotika Langsa Peroleh Remisi Hari Kemerdekaan 1-6 Bulan

Baca juga: Warga Terpapar Covid-19 di Lhokseumawe Bertambah 28 Kasus, Sembuh 43 Orang, Meninggal Satu

 Kompas.com dengan judul "Singapura Bersiap Hidup-Mati dengan Covid-19 dalam Jangka Panjang",

BACA BERITA COVID-19 LAINNYA

Berita Terkini