Berita Aceh Timur

Jalan Rusak belum Diperbaiki di Peurelak-Lokop, Keuchik Turun ke Jalan Bentang Spanduk Protes

Penulis: Seni Hendri
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para keuchik dan camat dari Kecamatan Peureulak Barat, dan Ranto Peureulak, Aceh Timur, beserta anggota DPRA Aceh Iskandar Usman Al-Farlaky, membentangkan spanduk di ruas jalan Peureulak-Lokop-Gayo Lues, yang kondisinya rusak berat, Rabu (25/8/2021).

Jasman Keuchik Desa Seumanah Jaya,Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, mengatakan, akibat menghindari jalan amblas dua pengendara sepeda motor (warga Desa Seumanah Jaya) tabrakan laga kambing Selasa (24/8/2021) magrib, akibatnya kedua korban korban mengalami luka berat dan meninggal dunia di rumah sakit.

“Informasi yang saya peroleh Rabu sore keduanya meninggal dunia di rumah sakit, satu orang dikebumikan di Medan, dan satu orang dikebumikan di Arakundo, Aceh Timur,” ungkap Jasman, yang turut berbelasungkawa atas meninggalnya dua warganya akibat kecelakaan menghindari jalan amblas.

“Tolonglah Pak Gubernur Aceh, sebelum lebih banyak lagi korban jiwa, saya mewakili masyarakat mohon agar ruas jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues ini segera diperbaiki,” ungkap Jasman.

Jangan Korban Rakyat

Sementara itu, Anggota DPRA dari Dapil VI Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, mengucapkan terimakasih atas semua aspirasi dan harapan yang disampaikan kepada dirinya untuk diperjuangkan di tingkat Provinsi Aceh.

“Kita tidak tahu pasti apa penyebab terhentinya pembangunan ruas jalan Peuruelak-Lokop-Batas Gayo Lues khususnya segmen 1 dan 3 ini.

Gubernur Aceh juga tidak memberikan jawaban pasti, namun informasi yang kami peroleh terhentinya, pembangunan segmen I dan Segmen II, karena adanya rekomendasi dari BPKP.

Dalam proses pemenangan tender segmen I dan Segmen II sebelumnya sehingga belum bisa dikerjakan, dan informasi saat ini sedang dalam proses tender ulang.

Sedangkan, segmen I bisa dikerjakan, karena ditemukan sedikit kesalahan oleh BPKP saat pemeriksaan sehingga pekerjaannya bisa dilanjutkan,” ungkap Iskandar.

Pagu anggaran pembanguan ruas jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues, ini jelas Iskandar, mencapai Rp 500 miliar lebih sistem pengerjaan multiyears kontrak tiga tahun sejak 2020-2023.

Proyek multiyeasr yang ada di kabupaten/kota lain sudah sampai 80 persen tahap pekerjaan, sementara di Aceh Timur, belum dikerjakan sama sekali.

“Karena itu sebelum kontrak berakhir 2022, dan PAGU anggarannya sudah ada, karena itu kita tidak mau tahu apapun alasanya, yang penting rakyat jangan dikorbankan.

Proyek ini harus segera dikerjakan agar transportasi masyarakat antar kabupaten, dan dalam wilayah Aceh Timur mudah, sehingga ekonomi masyarakat bangkit,” harap iskandar.

Usai menyampaikan aspirasi, kemudian para keuchik, bersama Camat, dan Anggota DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky, membentangkan sepanduk di tengah badan jalan rusak parah, di Simpang Gampong Beusa, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur.

Dalam momen itu para keuchik kembali menyampaikan harapan agar Pemprov Aceh segera membangun jalan yang dilintasi warga dari 4 kecamatan di Aceh Timur, dan lintas antar dua kabupaten. (*)

Berita Terkini