Berita Langsa

SMPN Teulaga Tujoh, Sekolah Pinggiran di Pulau Pusong Langsa, Pelajar Pakai Tab, Guru Pakai Infocus

Penulis: Zubir
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru dan pelajar SMPN Teulaga Tujoh, Pulau Pusong, Langsa saat mengikuti belajar proses belajar mengajar

Dalam tablet ini, pelajar dibatasi agar tidak melihat situs tidak berguna. Artinya, aplikasi lainnya selain materi pelajaran tidak disediakan atau terkunci dalam tablet ini.

"Intinya, tab yang disediakan sekolah ini adalah sumber materi belajar bagi anak-anak sebagai pengganti buku cetak," paparnya.

Dengan demikian, anak didik tidak ribet lagi harus membawa banyak buku tulis, karena semua materi pelajaran sudah didownload dan ada semua tersimpan di file dalam TAB tersebut.

Selain itu, anak didik dibiasakan memanfaatkan fasilitas, seperti handphone untuk suatu hal positif, bukan untuk game dan melihat situs-situs yang tidak baik lainnya.

Namun, karena program belajar mengajar babasis IT ini baru dalam proses merintis, pihak sekolah kini baru mampu menyediakan 16 tab. 

Oleh karena itu, penggunaan TAB sejak semester I tahun ajaran 2021 ini  dibagi untuk masing-masing kelompok 2 orang atau 3 orang per tab.

Baca juga: Kadisdukcapil Langsa: Warga Pulau Pusong Dapat Pelayanan Khusus Urus Dokumen Kependudukan

 Begitu pula penggunaan TAB oleh guru masih terbatas, dibagi penggunaannya. Saat ini SMPN 7 Teulaga Tujoh ini ada 9 guru berstatus PNS, termasuk kepala sekolah dan enam guru guru kontrak. 

"Penggunaan tablet dalam belajar mengajar di SMPN Teulaga Tujoh tentunya kita sudah meminta izin ke Dinas Pendidikan," ujarnya.

Dikatakan Kasek, selama diterapkan sistem belajar dan mengajar babasis IT menggunakan tablet dan Infocus ini, semangat anak didik untuk belajar lebih meningkat.

Namun, tablet yang disediakan sekolah itu tidak diberikan dibawa pulang oleh mereka, tapi dipegang pihak sekolah. Tablet ini dibagikan saat belajar berlangsung agar Tablet ini bertahan lama.

Minta dukungan kuota internet, guru ke sekolah pakai boat

Kemudian untuk kuoata internet, pihak sekolah kini memasang wifi berbayar setiap bulan antara Rp 700 ribu - Rp 800 ribu. 

Baca juga: Sambut HUT Ke-75 RI, Brimob Aramiah dan Bhayangkari Kibarkan Bendera Merah Putih di Pulau Pusong

Baca juga: Tempuh Jalur Laut, Brimob Polda Aceh-Aramiah Antar Sembako untuk Duafa di Pulau Pusong Langsa

Pihak sekolah berharap dukungan Diskominfo Langsa bisa memberikan koneksi internet ke SMP di Pulau Pusong ini untuk mengurangi beban kuota berbayar tinggi setiap bulannya.

Menurut Drs Abdul, dengan menggunakan sistem belajar menggunakan tab juga telah menghemat biaya pembelian buku pelajaran, sepidol, dan alat lainnya yang dibutuhkan. 

Kasek juga menyinggung, selama ini untuk menuju ke SMP maupun SD Teulaga Tujoh yang berada di Pulau Pusong yang berjarak sekitar 7 - 9 kilometer dengan waktu tempuh lebih kurang 1 jam dari Kuala Langsa, para guru harus menggunakan jasa angkutan boat.

Oleh karena itu, guru harus mengeluarkan biaya setiap bulannya untuk jasa boat nelayan setempat.

Sebab hingga kini belum ada fasilitas alat tranportasi laut (boat) khusus bagi guru ke Pulau yang jauh dari daratan Kota Langsa ini. (*)
 

Berita Terkini