Pasalnya sejak Muhammad Ali dilahirkan pada 6 Agustus 1990 hingga sebelum Aisyah meninggal, semua aktivitas Muhammad Ali harus dibantu ibunya itu.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Muhammad Ali (31) pemuda disabilitas asal Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara sedang berduka berat setelah ibunya, Aisyah (56) meninggal, Sabtu (2/10/2021) Subuh.
Pasalnya sejak Muhammad Ali dilahirkan pada 6 Agustus 1990 hingga sebelum Aisyah meninggal, semua aktivitas Muhammad Ali harus dibantu ibunya itu.
Mulai dari makan setelah bangun pagi, mandi dan berpakaian, bermain dan sampai tidur lagi harus dibantu ibunya.
Jangankan untuk berdiri berjalan layaknya pemuda normal seusianya, duduk saja tidak bisa. Sehari-hari Ali hanya bisa berbaring dan telungkup.
Karena itu, Aisyah merupakan segala-galanya bagi Ali. Sebab, Ali tak bisa melakukan aktivitas kesehariannya sendiri seperti orang lain sejak ia kecil hingga kini sudah menjadi pemuda.
Baca juga: Kisah Muhammad Ali, Pemuda Disabilitas yang Kehilangan Ibunya, Kini Tinggal Sebatang Kara
Selama ini, Ali tinggal bersama orang ibu di rumah bantuan berkonstruksi beton. Sedangkan Ayahnya sudah lebih dulu meninggal pada saat Ali masih berusia 12 tahun, ketika Aceh masih didera konflik.
Ayahnya merupakan salah satu personel Eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang memiliki pengaruh di kawasan Langkahan.
“Saat meninggal, ada keluarga yang menjaga ibunya Ali, kemudian baru dikabari ke warga lainnya,” ujar Kepala Dusun di Desa Geudumbak, Muchtar Agani kepada Serambinews.com, Senin (4/10/2021).
Muchtar juga menyebutkan, belum mengetahui siapa yang akan merawatnya.
“Kalau selama ini, ya Ibunya yang merawat. Tapi ke depannya, belum tahu. Apakah saudara atau tetangganya,” ujar Muchtar.
Baca juga: Mantan Sekretaris Kabinet RI Serahkan Bantuan kepada Pelukis Disabilitas di Aceh Utara
Ternyata seorang personel Bhabinkamtibmas di Polsek Langkahan Polres Aceh Utara, Bripka Irvan sering menjenguk Muhammad Ali dan menyerahkan bantuan kepadanya.
Bripka Irvan juga menyampaikan hal demikian.
“Selama Muhammad Ali bersama ibunya, saya selama ini sering ke rumahnya, untuk mengantarkan bantuan semampu saya,” ujar Bripka Irvan.
Kunjungan Bripka Irvan kali ini ke rumah Muhammad Ali untuk menyerahkan bantuan berupa sembako dan sekaligus melihat kondisi Ali, sekaligus memotivasi agar tetap tabah dan ikhlas melepas ibunya yang pergi selamanya.
“Bantuan ini semata-mata mengharapkan ridha Allah Swt. Dalam hadis kita juga diingatkan untuk saling membantu. Bukankah muslim itu ibarat satu tubuh.
Ketika salah satu anggota badan merasa sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakan sakit,” ujar Bripka Irvan.
Baca juga: SLB TNCC Banda Aceh Gelar Wisuda untuk Murid Disabilitas, Perdana Se-Aceh, Siswa Tampilkan Tarian
Sementara Kapolsek Langkahan Iptu Erwin mengatakan, kegiatan Bhabinkamtibmas ini merupakan wujud kepedulian Polri yang senantiasa hadir di tengah warga, baik itu dalam keadaan susah maupun senang.
“Bantuan sosial ini merupakan bentuk kepedulian jajaran Polsek Langkahan terhadap masyarakat kurang mampu, terkhusus kepada adik kita yang merupakan penyandang disabilitas,” pungkas Iptu Erwin. (*)