Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – “Dibalik kesuksesan suami, pasti ada peran istri di belakangnya”.
Ungkapan ini tampaknya sangat layak disematkan kepada keberhasilan Sertu Andri Anto yang sukses meraih medali emas Cabang Olahraga Binaraga di PON Papua.
Pasalnya, keberhasilan anggota TNI yang berdinas di Kodim Aceh Utara itu mempersembahkan medali emas untuk Kontingen Aceh tersebut rupanya tidak lepas dari doa sang istri di rumah.
Seperti diketahui, satu medali emas kembali diraih oleh atlet Aceh dari Lhokseumawe dalam cabang olahraga Binaraga pada PON Papua 2021.
Penyumbang medali emas itu rupanya seorang anggota TNI bernama Sertu Andri Anto yang berdinas di Kodim 0103/Aceh Utara.
Andri dinyatakan, sebagai pemenang kejuaraan cabang olahraga Binaraga PON Papua kelas 85 kilogram (kg) plus.
Baca juga: Ini Profil Sertu Andri Anto, Prajurit Kodim Aceh Utara Peraih Medali Emas Binaraga PON Papua
Istri Sertu Andri Anto, Fitrihati, SPd mengaku, dirinya merasa bersyukur dan bahagia atas perolehan medali emas di Pon XX Papua yang diraih suami tercintanya tersebut.
"Saya sangat bangga dan bahagia mendengar suami mendapatkan mendali emas di Cabor binaraga," ucapnya.
"Alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT karena telah mengabulkan doa saya untuk sang suami," ucap istri Sertu Andri Anto, Fitrihati, SPd saat dikonfirmasi Serambinews.com, Rabu (6/10/2021).
Ia menambahkan, merasa syukur dan bangga dan terharu atas prestasi suaminya.
"Semoga dia tetap rendah hati dan menjadi kebanggan satuan daerah yang terutama menjadi kebanggan keluarga," tukasnya.
Kisah Sertu Andri Anto menjadi atlet binaraga hingga kemudian memperkuat Kontingen Aceh di PON Papua memang penuh lika-liku.
Baca juga: Prajurit Kodim Aceh Utara Raih Emas Binaraga di PON Papua, Dandim: Ini Hadiah Pada HUT Ke-76 TNI
Pasalnya, anggota TNI berpangkat Sersan Satu tersebut bukanlah putra asli Aceh, tapi merupakan prajurit kelahiran Madiun.
Namun perjalanan hidup dan karirnya mengantar Sertu Andri Anto akhirnya menjejakkan kaki di Tanah Rencong, bahkan kemudian mempersunting gadis Aceh.
Ia sendiri saat ini menetap di Asrama Kodim Aceh Utara, Lhokseumawe dan sehari-harinya bertugas sebagai Babinsa Koramil 05/STB.
Putra dari pasangan Harjo Suwito (65), dan Supriyatun (59), ini menempuh pendidikan Tamtama tahun 1999 lalu.
Sertu Andri Anto lahir di Madiun, Jawa Timur 16 Oktober 1979. Setelah menikah ia mempunyai 3 anak.
Baca juga: VIDEO Aceh Raih Medali Emas Cabang Binaraga di PON Papua 2021, Sumbangan Andri Yanto Kelas 85 Kg
Meski prestasinya belum setenar para pendahulunya, namun hingga saat ini binaragawan muda yang memiliki hobi pencak silat tersebut terus berupaya merangkai untaian medali, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Sosok Serda Andrianto sangat mencintai keluarga, hormat kepada orang tua dan taat terhadap perintah agama.
Sejak kecil ia rajin membantu orang tuanya yang berprofesi sebagai buruh tani.
Kemudian sejak usia sekolah, setiap hari dengan bekal seadanya Sertu Andri Anto menapaki jalan yang terkadang terik terkadang hujan untuk menuntut ilmu demi meraih masa depannya.
Dibesarkan dengan serba keterbatasan, lambat laun Andri pun tumbuh dewasa dan semakin bijak dalam menyikapi hidup.
"Ketika beranjak dewasa, saya mulai dikenal oleh teman-teman sebagai anak yang ringan tangan dan mudah bergaul," sebut Sertu Andri Anto kepada Serambinews.com, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Binaraga Sumbang Emas Ketiga untuk Tanah Rencong
Dikatakannya, setamat Sekolah Teknik Mesin (STM) pada tahun 1998, ia memperoleh kesempatan mendaftarkan diri menjadi calon tamtama TNI-AD di Koramil Madiun.
Setelah dinyatakan lolos seleksi dan berlanjut hingga mengikuti pendidikan militer selama 8 bulan, di Rindam V/Brawijaya.
"Lalu pada tahun 1999, saya lulus dan telah dilantik dengan pangkat Prajurit Dua dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Tamtama di Batalyon 527/Lumajang," ceritanya.
Kemudian, lanjutnya, belum terlalu lama bergabung dengan satuan barunya.
Sekitar tahun 2000, ia berangkat ke Ambon untuk melaksanakan operasi pemulihan keamanan.
Inilah awal karirnya berlatih mengangkat beban yang terbuat dari kaleng yang diisi cor-coran semen, dalam rangka mengisi waktu luang sambil terus mengamati perkembangan keamanan lingkungan tugasnya.
Baca juga: Binaragawan Aceh Persembahkan Medali Emas, Sisihkan Empat Pesaing dalam PON Papua 2021
Sekembali dari tugas di Ambon, Andri berlatih fitnes secara rutin di lingkungan markasnya di Lumajang.
Pada tahun 2002 hingga 2003, Andri beserta satuannya tergabung dalam Satgas Rajawali melaksanakan operasi di Aceh Timur dan Utara.
Di tempat tugas ini pun, Andri mengisi waktu luangnya dengan berlatih olah beban yang terbuat dari semen dalam kaleng cat bekas.
Setelah bertugas di Aceh Timur dan Aceh Utara, ternyata seorang gadis asli Lhokseumawe bernama Fitrihati telah mencuri hati Andri.
Keduanya pun akhirnya melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
Setelah dua tahun bertugas di Aceh akhirnya Andri beserta satuannya kembali ke pangkalan di Lumajang, Jawa Timur dengan meninggalkan kesan mendalam.
Baca juga: Lepas Kontingen Lhokseumawe ke PON XX Papua, Ini Pesan Dandim Aceh Utara ke Atlet Binaragawan
Karena situasi keamanan di Aceh saat itu belum kondusif, lebih kurang 4 bulan kemudian Andri menikahi kekasihnya Fitrihati di Madiun.
Setelah pangkatnya menjadi Praka, dan telah dikaruniai dua putri yang cantik, Andri mengajukan pindah satuan ke Korem 011/Lilawangsa Aceh Utara, untuk selanjutnya ditempatkan di Kodim 0103/ Aceh Utara.
Selama bermukim di Lhokseumawe, aktivitas angkat beban terus dilakukan secara teratur.
Pimpinan TNI-AD memberi kepercayaan penuh kepadanya untuk serius berlatih binaraga.
Bentuk tubuh yang diharapkanpun sudah semakin nampak, sehingga ia mulai mencari pentas untuk mengikuti lomba binaraga.
Meski pada saat itu dalam setiap penampilan belum berhasil meraih nominasi, namun hal itu dinilainya sebagai upaya menambah pengalaman.
Baca juga: Rapat Perdana Pengprov PBFI, Binaraga Aceh Fokus PON Papua, Rakerprov dan Pra PORA
Pada tahun 2012, Andri mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan Sekolah Calon Bintara di Rindam Iskandar Muda Banda Aceh.
Setamat dari pendidikan dengan menyandang pangkat Sersan Dua, ia kembali ke Kodim 0103 dengan jabatan Danru Provost.
Kepercayaan pimpinan kepada Andri semakin menambah motifasi untuk semakin serius melahap beragam beban barbel secara rutin.
Singkat cerita, selama menekuni kegiatan binaraga secara professional, Andri telah beberapa kali berhasil mengukir prestasi.
Di antaranya juara 1 kelas 75 kg pada lomba Binaraga Piala Wali Kota Binjai 2013.
Juara 2 kelas 75 kg kejuaraan Binaraga TNI-Polri se Indonesia Paspampres 2013.
Baca juga: Binaragawan Ini Tak Mau Pakai Masker, Hanya Bertahan Hidup 4 Hari Usai Terinfeksi Virus Corona
Juara 1 kelas 85 kg Kejurnas Binaraga di Jakarta 2013.
11 besar Top Binaraga kejuaraan Binaraga se Asia Tenggara 2013.
Juara 1 kelas 75 kg Kejurnas Padang 2014. Juara 1 kelas 85 kg Porda ke XII Aceh Timur 2014.
Juara 1 kelas 70 kg+ Binaraga TNI-Polri se Indonesia 2014.
The best of the best Binaraga TNI-Polri se Indonesia Paspampres 2014.
Juara 2 kelas 75+ Piala Dan Marinir 2014. Juara 2 Kejurnas Bali 2014. Juara 1 kelas 75+ Piala Bupati Bangka 2015.
Baca juga: Akibat Menderita Obesitas Parah, Nyawa Mantan Binaragawan Inggris Ini Terancam
Juara 1 kelas 75 kg+ Kejurnas Padang 2015, dan peraih The Best Binaraga Padang 2016.
Juara 1 kelas 85 plus PON Papua 2021.
Berbagai prestasi yang telah melambungkan namanya di kancah binaraga nasional sebagai jawara, tidak lantas membuatnya berpuas diri.
Dengan tetap rendah hati Andri terus melakukan latihan intensif agar dapat meraih prestasi lebih dari hasil sebelumnya.
Karena telah mengharumkan nama institusi, pimpinan TNI Angkatan Darat memberi kesempatan kepadanya untuk menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci pada bulan Maret 2016 lalu.(*)