Laporan Mawaddatul Husna I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Panwaslih Provinsi Aceh melaksanakan kegiatan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Tingkat Menengah di Kota Banda Aceh.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 45 peserta yang berasal dari 9 kabupaten/kota.
Kegiatan itu dibuka oleh Ketua Panwaslih Provinsi Aceh Faizah di Hotel Grand Arabia, Banda Aceh, Senin (11/10/2021) malam.
Program ini akan dilaksanakan selama 5 hari (11-15 Oktober 2021) dengan menghadirkan narasumber dari unsur internal Panwaslih maupun unsur eksternal yang berasal dari akademisi dan juga praktisi.
Faizah menyampaikan SKPP ini merupakan bagian dari ikhtiar Bawaslu dalam membumikan pengawasan.
“Karena kita pahami Bawaslu tidak bisa mengawasi proses demokrasi yang sedemikian rumit ini jika hanya sendiri sehingga butuh partisipasi masyarakat yang besar dalam mendukung suksesi dalam pelaksanaan Pemilu ini,” ujarnya.
Baca juga: Profil Cut Syifa, Aktris Berdarah Aceh Kian Memantapkan Diri Berhijab
Selanjutnya, ia juga mengharapkan agar kedepan Pemerintah tidak hanya mempertimbangkan efisiensi anggaran dan waktu pelaksanaan, namun hal lain yang mesti dipertimbangkan keselamatan penyelenggara.
“Pemilu 2019 menjadi pelajaran bagi kita bagaimana angka kecelakaan kerja yang sangat tinggi di tubuh penyelenggara Pemilu,” kata Faizah.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslih Aceh, Marini menyampaikan kegiatan SKPP ini merupakan kegiatan lanjutan dari SKPP Tingkat Dasar yang sudah dilaksanakan sebelumnya di tiga daerah terpisah, yaitu Banda Aceh, Langsa dan Aceh Tengah.
“Tentunya kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dengan memilih peserta yang unggul di pelaksanaan sebelumnya,” ujar Marini.
Baca juga: VIDEO Viral! Aksi Bocah Tiga Tahun di Aceh Jaya Jago Tunggangi Traktor Sawah
Dikatakan, meskipun Provinsi Aceh tidak melaksanakan Pilkada namun antusiasme pendaftar sangat tinggi dalam mendaftarkan diri sebagai calon peserta SKPP.
Aceh berada di peringkat ke-3 terbanyak dari semua provinsi di Indonesia.
“Tentunya hal ini menjadi mandat bagi kami di Panwaslih Provinsi Aceh untuk bagaimana kami bisa mengisi ruang-ruang kosong secara moral terhadap pemilih pemula demi suksesnya pemilihan secara jujur dan adil di Aceh,” tambahnya.
Sementara harapan terbesar dari pelaksanaan kegiatan ini, dikatakan Marini, para peserta mampu mentransfer pengetahuan tentang kepemiluan ini ke dalam kelompok-kelompok masyarakatnya masing-masing.