“Alasannya, gizi dan protein yang terkandung dalam menu makanan lokal, juga tidak kalah baik dan tingginya dengan menu makanan luar negeri,” tutur Dyah Eryi Idawati.
Selanjutnya, bagi peserta yang belum berhasil meraih juara I,II dan II, jangan cepat merasa putus asa dan bersedih.
Tapi, belajar lah dari lomba ini, cari tau dimana, kekurangan menu makanan yang ditampilkan, apakah dari rasa, atau tampilan menunya.
"Kalau kita sudah mengetahui, kelemahan menu makanan yang ditampilkan, dalam lomba yang sama tahun depan.
Kita sudah bisa memperbaiki dan menampilkan rasa yang enak dan penataan menu yang lebih bagus dan tepat.
Sehingga menarik perhatian Dewan Juri, untuk menetapkan menu yang kita tampilkan dalam lomba tahun depan menjadi juaranya," ujarnya.
Empat orang Dewan Juri, yang telaha ditunjuk Panitia, yaitu Rahmawati, STP, M.Kes, Dosen Gizin Poltekes Aceh, Dra Indani,MSi, Dosen Prodi PKK FKIP USK, Hetty Rachman, Wakil Ketua Iwapi Aceh dan Raziatul Azizah, Ketua Pokja III Tim pengurus PKK Aceh.
Mereka diberikan kewenangan untuk menilai beberapa aspek penilaian.
Kadis Pangan Aceh, Cut Yusminar A.Pi, MSi dalam kata sambutannya mengatakan, lomba ini adalah agenda rutin tahunan Dinas Pangan Aceh, dalam rangka Memperingati Hari Pangan Sedunia, yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2021 lalu.
Acara ini, kata Cut Yusminar, dilaksanakan dengan menjunjung tinggi disiplin protokol kesehatan yang sangat ketat.
Kegiatan ini bukan untuk seremonial semata, tapi menu yang diciptakan para peserta nantinya, dapat diaplikasikan di rumah tangga para ibu rumah tangga.
Bahkan kalaua bisa diproduksi dalam jumlah tertentu untuk dipasarkan secara meluas di daerahnya, untuk tambahan penghasilan keluarga.
Baca juga: Demi Penuhi Amanah Ibunya, Zaratullaila Anak Yatim Santriwati MUDI Samalanga Raih Cumlaude
Kabid Konsumsi Pangan, M Fadhil,SP, disela-sela kegiatan mengatakan, dalam acara ini juga, berbagai produk makanan yang terbuat dari bahan pangan lokal, ikut dipamerkan.
Misalnya mi kocok dari tepung mocaf, produksi dari Saudara Zubir, sangat diminati peserta yang hadir dalam acara ini dan beberapa produk makanan ringan lainnya.
Dari 20 kabupaten/kota yang ikut dalam lomba acara ini, kata M Fadhil, Kabupaten Aceh Selatan, meraih juara I dengan nilai 85, kemudian juara II diraih Aceh Tamiang dengan nilai 83,8.