Berita Aceh Besar

Kunjungi Mercusuar Pulo Aceh, Abiya Jeunieb Doakan Para Syuhada

Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abiya Jeunieb tiba di Pulo Aceh, kunjungi mercusuar serta doakan para syuhada.

Setelah berkeliling Mercusuar Pulo Aceh, Abiya bersama rombongan langsung mendoakan para syuhada Aceh yang telah syahid dalam mempertahankan wilayah Indonesia paling ujung tersebut semasa jajahan Belanda.

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Tgk Muhammad Yusuf atau yang lebih dikenal Abiya Jeunieb pimpinan Dayah Ruhul Mudi Jeunieb, Bireuen mengunjungi Mercusuar William Toren Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Senin ((06/12/2021).

Abiya Jeunieb dikenal luas oleh masyarakat Aceh sebagai salah seorang penceramah millenial.

Abiya Jeunieb dengan rambut panjangnya, kerap berpenampilan sederhana dan anak muda masa kini.

Namun, berbicara menguasai ilmu agama harus diacungkan jempol.

Kunjungan Abiya ke Mercusuar Pulo Aceh turut didampingi oleh Rohid, artis komedian Eumpang Breuh.

Memulai perjalanannya dari Pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh menggunakan kapal motor kayu, rombongan Abiya tiba di pulo Aceh sekitar jam 14.00 WIB.

Baca juga: Abiya Jeunieb Ajak Pemuda Santuni Anak Yatim Satu Bulan Sekali

Keramahtamahan masyarakat Pulo Aceh dalam menyambut tamu, ikut menjamu Abiya dan rombongan dengan hidangan berlapis, sebagaimana penyambutan alim ulama lainnya di Aceh.

Setelah Shalat Ashar, rombongan Abiya mengunjungi Mercusuar Pulo Aceh dengan menggunakan minibus operasional salah satu kemukiman Pulo Breuh.

Setelah berkeliling Mercusuar Pulo Aceh, Abiya bersama rombongan langsung mendoakan para syuhada Aceh yang telah syahid dalam mempertahankan wilayah Indonesia paling ujung tersebut semasa jajahan Belanda.

Belum lagi menurut cerita masyarakat Pulo Aceh, dalam pembangunan Mercusuar William Toren tidak sedikit masyarakat Aceh menjadi korban kerja paksa hingga mercusuar itu selesai dibangun pada tahun 1875

"Bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa para pejuangnya dalam mempertahankan wilayahnya dari penjajah," ungkap Abiya.

Abiya menambahkan sebagai rasa syukur kita kepada Allah, siapa saja yang mengunjungi mercusuar ini untuk mendoakan para syuhada dengan menghadiahkan ummul quran.

Untuk diketahui, Mercusuar Willem's Toren adalah nama yang disematkan untuk bangunan menara suar yang berada di Pulau Breueh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Beberapa literatur mencatat Mercusuar Willem's Toren di Pulo Aceh ini dibangun pada masa kolonial Belanda pada tahun 1875.

Menara itu memiliki ketinggian setinggi 85 meter.

Menurut informasi, lampu pada menara tersebut mampu memantulkan cahaya hingga puluhan mil ke Samudera Hindia.

Menurut cerita dari sejumlah masyarakat Aceh, nama William’s Torren diambil dari nama Raja Luxemburg, Willem Alexander Paul Frederich Lodewijk.

Satu lainnya berada di Belanda (sudah dijadikan museum) dan satu lagi di Kepulauan Karibia.

Oleh sebab itu, pengunjung masih bisa menapaki setiap sudut bangunan bergaya Eropa tersebut.

Bangunannya hingga sekarang, masih kokoh dan masih digunakan sebagai petunjuk kapal yang melewati Samudera Hindia.

Di samping menara mercusuar di Pulo Aceh terdapat empat bangunan khas Belanda berkonstruksi "bentong" serta kayu. (*)

Baca juga: Unik! PGRI Pulo Aceh Gelar Pelantikan Pengurus di Depan Mercusuar William Torren, Begini Suasananya

Berita Terkini