Kenaikan harga tebus telur di tingkat penyalur, berim,bas pada penjulan eceran ikuit naik dari Rp 42.000/lemping (30 butir) naik
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga tebus telur ayam ras dan minyak goreng curah kelapa sawit dari Sumut, ditingkat penyaluranya di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, pada minggu kedua bulan Dersember ini, terus bergerak naik.
Pada minggu lalu harga tebusnya masih berkisar Rp 395.000/ikat (300 butir), pada minggu ini naik lagi menjadi Rp 435.000/ikat.
Kenaikan harga tebus telur di tingkat penyalur, berim,bas pada penjulan eceran ikuit naik dari Rp 42.000/lemping (30 butir) naik menjadi Rp 48.000/lemping.
Sementara minyak goreng curah, harga tebusnya naik dari Rp 17.500 menjadi Rp 17.800/Kg, sehingga harga jual ecerannya sekrang menjadi Rp 19.000 – Rp 20.000/Kg
Baca juga: 40 Hari Meninggalnya Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Kerabat Mendiang Tulis Pesan Menyentuh
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Ziarah dan Meresmikan Pembugaran Makam Sultan Terakhir Aceh
Baca juga: Waspada, Aksi Penipuan Catut Nama Kasi Pidsus Kejari di Abdya, Awalnya Kenalan Lalu Minta Uang
Aldy Safrullah, salah seorang pedagang telur ayam ras di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar yang dimintai penjelasannya terkait terus melonjaknya harga telur ayam ras jelang natal dan tahun baru 2022 kepada Serambinews.com, Senin (13/12) di Banda Aceh mengatakan, harga tebus telur ayam ras dari Medan minggu ini, sudah naik dari Rp 395.000/ikat naik menjadi Rp 435.000/ikat (10 lemping/300 butir). Sedangkan harga ecerannya naik dari Rp 42.000/lemping (30 butir) naik menjadi Rp 48.000/lemping.
Kenaikan harga tebus telur ayam ras di Sumut, menurutnya, karena menjelang natal dan tahun baru 2022 permintannya di berbagai daerah meningkat. Banyak telur ayam ras dari Sumut, di kirim ke Pulau Jawa, karena permintaan telur ayam ras di sana sangat tinggi, sedangkan penyediaan barang dan pengirimannya dari produsen telurnya di Sumut, normal, otomatis harga menjadi naik, terjadi hukum pasar secara normal.
“ Maksudnya, apabila permintaan suatu barang naik di pasar, sementara suplainya dari pabrik, tidak mampu memenuhi angka kenaikan permintaan di pasar, harganya otomatis bergerak naik,”ujar Aldy.
Kenaikan permintaan telur ayam ras, kata Aldy, juga disebabkan pada minggu kedua bulan Desember ini, ada penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dari Kemensos. Salah satu komoditinya adalah telur ayam ras.
Keluarga fakir dan miskin di Gampong, yang tercatat sebagai penerima BPNT, mendapat penyaluran dana dari Kemensos setiap bulan Rp 200.000. Uang ini hanya boleh digunakan untuk , mengambil barang kebutuhan pokok keluarga di warung kelontong, yang menyediakan barang seperti telur ayam ras, beras, sayuran dan buah-buahan dan mesin gesek edisi.
Fakir miskin penerima BPNT, diberikan kartu penerima bantuan dan setelah Kemensos mengirim saldo ke kartunya senilai Rp 200.000/bulan pada minggu kedua, setiap bulannya, pemegang kartu baru bisa belanja kebutuhan pokok yang ada diwarung dekat rumahnya dan warung kelontoing itu menyedikan mesin edisi untuk pembayaran.
Toko/warung kelontong yang ada di Gampong, sebagai penyedia barang kebutuhan pokok penerima BPNT ini, kata Aldy, setiap bulan belanja ke tokonya dan beli telur 20 – 40 ikat, sehingga permintaan telur jadi tinggi.
Informasi yang kami terima dari Dinsos, kata Aldy, penerima BPNT ini di Aceh cukup banyak mencapai 200.000 KK labih, makanya setiap bulan minggu kedua, setelah Kemensos menyalurnan dana BPNT, permintaan kebutuhan pokok meningkat, karena pemegang kartu BPNT, telah melakukan transaksi pembelian kebutuhan pokok, berupa telur ayam ras, beras, gula pasir, minyak goreng dan lainnya, di warung atau toko kelontong penyedia barang kebutuhan pokok pemegang kartu BPNT.
Selain telur ayam ras, kata Aldy, permintaan minyak goreng curah kelapa sawit juga meningkat. Minggu ini harga tebusnya naik lagi dari Rp 17.500 menjadi Rp 17.800/Kg, sehingga harga ecerannya ikut naik dari Rp 19.000 naik menjadi Rp 20.000/Kg.
Gula pasir harganya setelah naik minggu kemarin dari Rp 590.000/sak (50 Kg) menjadi Rp 610.000 – Rp 615.000/sak, minggu ini masih tetap stabil, dan harga ecerannya sekarang Rp 13.500 - Rp 14.000/Kg. Tepung terigu segi tiga biru tetap Rp 203.000/sak (25 Kg), tepung terigu cap payung tetap Rp 172.000/Sak (25 Kg)