SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Seorang mahasiswa Universitas Cornell, New York, Amerika Serikat (AS) mengakui terjadi penyebaran Covid-19 di kampus.
Dia menyatakan sebanyak 1.605 teman sekelasnya telah dites positif Covid-19 dalam seminggu terakhir.
Disebutkan, banyak dari mereka terkena Covid-19 varian Omicron yang sangat menular .
Dilansir Business Insider, Minggu (19/12/2021), tidak mengherankan, kampus diliputi ketakutan, kecemasan, dan spekulasi.
Tetapi tidak ada upaya pihak universitas untuk meredam kasus.
Bahkan, walau 700 orang lebih dinyatakan positif Covid-19 sejak dimulainya ujian akhir pada 11 Desember 2021, ujian tatap muka berlanjut hingga Selasa (21/12/2021).
Bahkan, kontak dekat yang teridentifikasi dari individu Covid-positif diamanatkan untuk hadir secara langsung jika tidak menunjukkan gejala.
Baca juga: Covid-19 Omicron Terus Mendominasi Air Limbah di Florida, Rumah Taman Hiburan Terbesar di AS
Mereka yang dikarantina belum menggunakan masa isolasi untuk pulih dari virus, sehingga mengikuti ujian dari jarak jauh.
Mereka takut akan ancaman percobaan akademis sebagai pembalasan.
Hal ini diperparah oleh kurangnya pedoman yang konsisten untuk akomodasi dan empati umum.
Dimana, beberapa mahasiswa masih diharuskan mengikuti ujian akhir, meskipun memiliki gejala Covid-19.
Sementara yang lain telah diberikan perpanjangan tugas.
Selain itu, Cornell telah kehabisan tempat tinggal isolasi, termasuk ruang hotel di luar kampus.
Akibatnya, banyak orang terpaksa tinggal di asrama.
Sehingga, menempatkan teman sekamar pada risiko tinggi terinfeksi.