Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Tim gabungan terdiri dari sekretaris panglima laot, anggota TNI AL dan sejumlah nelayan Jeunieb, Bireuen Senin (27/12/2021) menjelang magrib bergerak menuju ke laut.
Mereka mengantar bantuan makanan untuk 120 Rohingya yang sedang berada di 45 mil perairan Samalanga Bireuen.
Hal tersebut disampaikan Panglima Laot Bireuen, Badruddin, Senin (27/12/2021) malam, para nelayan menggunakan satu boat bergerak ke okasi.
Dijelaskannya pengungsi Rohingya menurut informasi dari para nelayan berjumlah 120 orang posisinya masih di 45 mil laut kawasan Samalanga Bireuen. Boat yang mereka tumpangi sejak Senin siang ditambat/diikat pada Rumpon Laot karena mesin rusak akibat meledak mesin.
Tim gabungan berangkat dengan satu unit bot pancing menuju lokasi sekitar pukul 18.05 WIB, Senin (27/12/2021).dan diperkirakan tiba sampai ke Rumpon Laot tempat para Rohingya berada diperkirkan sekitar pukul 02.00 WIB Selasa (28/12/2021).dinihari tiba
Adapun bantuan yang dibawa merupakan bantuan sumbangsih dari nelayan dibawa ketengah laut itu berupa lima karung beras, sejumlah mie instan, air mineral. "Rohingya dalam kapal tersebut ada 120 orang, terdiri anak-anak 51 orang, lelaki dewasa sembilan orang, 60 perempuan, kondisi mereka semua sehat," jelas Panglima Laot.
Badruddin menceritakan, terkait awal ditemukannya pengungsi Rohingya terombang ambing dekat Rumpon Laut 45 Mil tersebut, awalnya diketahui oleh nelayan pancing tuna asal Jeunieb, saat itu berada di laut, Minggu (26/12/2021).
Para nelayan yang melihat mereka sedang berlayar dan seperti melambat adalah Edi Saputra (28), Marzuki (32), keduanya adalah nelayan warga Desa Lancang dan Aiyub (30) nelayan warga Desa Blang Lancang, Jeunieb. Ketiga nelayan tersebut saat itu masing masing menggunakan satu unit boat pancing.
Baca juga: VIDEO BREAKING NEWS - Diduga Boat Penuh Imigran Rohingya Terlihat di Laut Bireuen
Baca juga: Mesin Boat yang Ditumpangi Etnis Rohingya Diduga Rusak di Perairan Bireuen
Selain itu, ada beberapa nelayan lain masih berada berjaga-jaga dilokasi, selanjutnya mereka melapor ke Panglima Laot Bireuen, melalui radio komunikasi nelayan, kemudian Panglima Laot melaporkan kepada pihak keamanan dI Bireuen.
Boat membawa warga Rohingya itu meledak mesin sehingga mereka berlayar mengunakan kain layar dan kemudian informasinya boat mereka hanyut terbawa angin ke perairan Bireuen.
Penanganan saat ini, Panglima Laot Bireuen bersama nelayan terus berupaya untuk membantu suplai makanan kepada Rohingya selama masih berada di perairan Bireuen.
Kepada nelayan juga telah diimbau untuk tidak langsung mendekat guna mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan, begitupun tetap diawasi dan melaporkan kondisi diperairan, terang Badruddin.(*)