Baca tanpa iklan
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Abutment atau kepala jembatan Kemukiman Tongpudeng, Kecamatan Titeu, Pidie mangkrak.
Kepala jembatan itu selesai dibangun pada tahun 2018 menggunakan APBA.
Sayangnya selesai dibangun abutment, sarana penyebrangan itu belum ada tanda-tanda dilanjutkan pekerjaannya.
"Masyarakat sangat mengharapkan jembatan itu dilanjutkan pembangunannya. Sebab, abutment itu sudah selesai dikerjakan tahun 2018," kata Keuchik Asan Tongpudeng Al Mansur, kepada Serambinews.com, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Kepala Jembatan Lalla Simeulue Jebol Dihantam Banjir
Ia menjelaskan, jembatan Kemukiman Tongpudeng, Kecamatan Titeue terletak di Gampong Asan Tongpudeng yang menghubungkan Gampong Asan Tongpudeng, Mesjid Tongpudeng, Alue, Blang Tho, Pulo Lhoih dan Pulo Raya.
" Warga di enam desa dapat menggunakan jembatan itu jika pembangunannya rampung," ujarnya.
Imum mukim Tongpudeng, Jafaruddin SPd kepada Serambinews.com, Senin (10/1/2021) mengungkapkan, Pemerintah Aceh melalui dinas terkait harus segera melanjutkan pembangunan jembatan itu.
Sebab, jembatan tersebut sebagai sarana transportasi mengangkut hasi pertanian dan perkebunan.
" Akibat jembatan Tongpudeng belum siap, akses penghubung digunakan warga mrlalui jembatan gantung yang tidak layak digunakan.
Jembatan gantung itu rawan mengundang maut bagi warga yang melintas," jelasnya.
Baca juga: Ini 10 Ulama Jadi Pemateri Pada Muzakarah Ulama di Lhokseumawe
Camat Titeue, Rizki Dinur SSTP kepada Serambinews.com, Senin (10/1/2022) menjelaskan, dirinya merupakan pejabat baru yang bertugas sebagai Camat Titeu pada September 2021.
Namun, semua maayarakat mengadu pada camat, sehingga jembatan itu selesai dikerjakan.
Jembatan itu merupakan sarana urgen yang dilintasi warga di enam gampong di Kecamatan Titeu.
"Ekses belum selesai dikerjakan jembatan itu, warga terpaksa menggunakan jembatan gantung yang tidak layak lagi dilintasi," jelasnya.
Baca juga: Malam Ini Coba Minum Air Serai sebelum Tidur, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Menurut dr Zaidul Akbar