Selama masa jabatannya sebagai wakil kepala biro keamanan publik China, badan tersebut menangkap dan menginterogasi sejumlah pembangkang China terkemuka.
Termasuk pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Liu Xiaobo, yang kemudian meninggal karena kanker saat berada dalam tahanan polisi.
Kantor berita Xinhua pada Desember 2020 mengatakan pihak berwenang mempersiapkan kasus korupsi terhadap istri Meng, Grace Meng.
Taipan properti Ren Zhiqiang juga dijatuhi hukuman 18 tahun penjara pada tahun 2020.
Dia dituduh melakukan korupsi dan penggelapan, setelah menulis esai yang mengecam tanggapan Xi terhadap pandemi virus Corona.
Putra seorang mantan Menteri Perdagangan, Ren dikenal karena keterusterangannya, yang membuatnya mendapat julukan "Meriam Besar".
Dalam esainya yang mengkritik Xi, dia menyebut presiden sebagai "badut".
Salah satu pejabat tinggi Uighur di China dan mantan kepala wilayah Xinjiang barat laut yang bermasalah, Nur Bekri juga dipenjara seumur hidup pada 2019.
Baca juga: Tesla Membantu Pemerintah China Menutupi Genosida dengan Membuka Showroom Mobil di Xinjiang
Dia mengaku bersalah menerima suap 79 juta yuan atau $ 11,6 juta, sekitar Rp 166 miliar selama dua dekade.
Dia juga memperkuat perdagangan seks, menurut pengadilan China.
Masa jabatan Bekri di Xinjiang dirusak oleh kekerasan, termasuk kerusuhan berdarah anti-Cina pada tahun 2009 yang menewaskan hampir 200 orang.(*)