Berita Kutaraja

Penangkapan Ikan Berlebih dan Pencemaran Ancam Ekosistem Laut, Terungkap dalam Diskusi FJL

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bahaya pencemaran laut

Fokus diskusi tersebut menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas jurnalis Aceh untuk memahami isu kelautan.

Di samping itu, kata dia, jurnalis masih kekurangan data untuk mepublikasi terkait isu kelautan.

Sebab itu, jurnalis perlu data dari LSM, akademisi, dan pemerintah dalam mendukung pemberitaan isu kelautan.

Baca juga: FJL Kawal Kasus Pembunuhan Gajah di Aceh Timur dan Perdagangan Gading

Acting Programme Manager (Flora Fauna Indonesia) FFI Aceh, Teuku Youvan menyebutkan, isu kelautan harus terus dikawal sebab kelestarian laut menjadi kepentingan bersama.

“Kemitraan ini harus dibangun dan diperkuat. Semua pihak harus berkolaborasi sehingga memudahkan media dalam mempublikasi dan melakukan advokasi," sebut Youvan.

Perwakilan Sahabat Laut Aceh, Crisna Akbar mengatakan, media juga harus mempublikasi potensi kelautan Aceh. Sehingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.

“Kita berharap identifikasi potensi. Misalnya, di Aceh Jaya, pengembangan monitoring dan mengembangkan konservasi berbasis wisata, itu harus bisa disampaikan,” pungkas Crisna.

Crisna menjelaskan, ada zona-zona konservasi bisa dimanfaatkan kegiatan wisata dan lain sebagainya.

“Sehingga berita tidak melulu tentang masalah, tapi ada beberapa potensi yang harus dipublish. Sehingga dapat mendongkrak ekonomi masyarakat pesisir,” tuturnya.(*)

Berita Terkini