SERAMBINEWS.COM, HASAKAH - Pasukan Kurdi, Senin (24/1/2022) mengunci sebuah kota di Suriah.
Hal itu untuk menjebak kelompok ISIS yang menyerang sebuah penjara di sana lima hari sebelumnya.
Dimana, menyebabkan lebih dari 150 orang tewas dalam pertempuran sengit, seperti dilansir AFP, Senin (24/1/2022).
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi menuduh militan ISIS menggunakan ratusan anak di bawah umur sebagai perisai manusia di dalam penjara Ghwayran, timurlaut Kota Hasakah.
Badan anak-anak PBB, UNICEF menyerukan perlindungan terhadap sekitar 850 anak di bawah umur yang ditahan di dalam penjara.
Beberapa di antaranya berusia 12 tahun.
Baca juga: ISIS dan Kurdi Bertempur Sengit, 73 Orang Tewas di Kedua Kubu
UNICEF memperingatkan mereka dapat direkrut secara paksa oleh ISIS.
Lebih dari 100 anggota ISIS menyerbu penjara Ghwayran menggunakan bom truk bunuh diri dan senjata berat pada Kamis (20/1/2022).
Sehingga, memicu bentrokan berhari-hari baik di dalam fasilitas maupun di lingkungan sekitarnya.
Pertempuran mereda pada Minggu (23/1/2022) malam ketika SDF yang didukung AS mengkonsolidasikan kendali atas daerah-daerah di sekitar penjara.
Kemudian, menyatakan seluruh kota terkunci selama seminggu.
"Untuk mencegah sel-sel teroris melarikan diri, pemerintah Kurdi di timurlaut Suriah mengumumkan penguncian total di dalam dan luar kota Hasakah," kata pejabat Kurdi.
Baca juga: ISIS Serang Penjara Suriah dan Pangkalan Militer Irak, Sinyal Kebangkitan Kembali Jihadis
Bisnis diperintahkan untuk tutup dengan pengecualian layanan penting, seperti pusat medis, toko roti, dan pusat distribusi bahan bakar.
Warga sipil berdiam di rumah ketika pejuang Kurdi yang didukung oleh koalisi pimpinan AS menyisir daerah itu untuk mencari tempat persembunyian para ekstremis, kata seorang koresponden AFP.
SDF mendirikan beberapa pos pemeriksaan di pintu masuk Hasakah.