Sekira pukul 10:00 WIB, Aufar mendapat giliran untuk disuntik vaksin.
Baca juga: Mempelai Pria Pukul Pengantin Wanita karena Berjoget, Besoknya Wanita Itu Menikah dengan Orang Lain
Seusai divaksin, ia pun pergi menjumpai ibunya yang ikut menemani vaksinasi tersebut.
Selang beberapa menit, Aufar pun pingsan, tepatnya saat ia sedang menuju ke arah ibunya yang menunggu sertifikat vaksin yang terpaut puluhan meter dari lokasi tempat penyuntikan.
Melihat kondisi Aufar pingsan, petugas pun membawa Aufar ke rumah sakit menggunakan ambulance yang telah terparkir di lokasi.
Kini, Aufar masih terbaring di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP).
Paman Aufar, Tajul Fatah mengatakan, kondisi keponakan saat ini masih dalam kondisi sakit dan kaki sebelah kiri masih susah untuk digerakkan.
“Iya masih di rawat, kaki kiri masih sudah digerakkan,” ujar Paman Aufar, Tajul Fatah kepada Serambinews.com, Jumat (21/1/2022).
Baca juga: Raih Suara Terbanyak, Prof Marwan Terpilih Sebagai Rektor Universitas Syiah Kuala
Namun, Tajul membantah, bahwa keponakannya pingsan, karena takut jarum suntik.
Untuk itu, ia meminta siapapun dan dinas kesehatan, agar tidak mencari-cari alasan, hingga menyalahkan korban.
“Kalau takut jarum suntik, jarumnya bisa patah, bukan pingsan. Karena, dia pingsan itu sekitar pukul 11.00 WIB tepatnya sedang menunggu surat vaksin, sedangkan dia datang ke lapangan persada Pukul 9.00 WIB,” terangnya.
Bahkan, lanjutnya, Aufar rencananya mau dirujuk ke RSUZA untuk penanganan lebih lanjut.
“Pak Aris (dokter anak), menyarankan agar keponakan saya ini di rujuk ke RSU dr Zainoel Abidin Banda Aceh,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Gara-gara Hal Ini, Gadis Asal Lhokseumawe Sudah 2 Pekan Kabur dari Rumah, Ortu: Tolong Nak, Pulang