"Dan di akhir acara, kami panggil semua perwakilan wilayah kami menyampaikan permohonan maaf juga," ungkap istri Irwandi Yusuf ini.
Sebenarnya, sambung Darwati, pada acara bintek itu akan ada penyampaian arahan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh, Meurah Budiman, Badan Kesbangpol Aceh, dan unsur DPP PNA secara zoom.
"Karena mengingat satu dan lain hal kita pending dulu dan akan kita buat di acara selanjutnya dengan persiapan lebih matang," jelasnya.
"Walaupun (acara bimtek) tidak berjalan maksimal, tapi saya menyampaikan acara ini sukses karena dihadiri semua kawan-kawan PNA dari seluruh Aceh," tutup Darwati.
Secara terpisah, Ketua Umum PNA versi KLB Samsul Bahri Ben Amiren alias Tiyong ikut menanggapi kericuhan yang terjadi di acara bimtek PNA kubu Irwandi.
Baca juga: Kubu Irwandi Beri Sinyal PAW Anggota DPRA yang tak Patuh, Tegaskan tak Ada Lagi Dualisme di PNA
Tiyong mengatakan sebenarnya dirinya tidak ingin kericuhan terjadi dalam menyelesaikan perselisihan.
Selama ini, Tiyong mengaku selalu menahan pengurus dan simpatisan PNA kubu KLB agar tidak melakukan aksi-aksi yang membuat kericuhan.
"Sebenarnya hal-hal seperti ini dari dulu saya tidak ingin dan tidak sependapat.
Saya mau selesaikan ini secara baik-baik, aman, dan secara damai demi besarnya PNA ke depan," kata Tinyong.
"Tetapi karena orang ini terus menindas, terutama Sekjen Miswar Fuady.
Miswar menjadi dalang dalam kekisruhan PNA," ungkap Tiyong lagi.
Terkait aksi di arena bimtek tersebut, Tiyong mengatakan massa hanya ingin menjumpai Sekjen PNA Miswar Fuady untuk mengkonfirmasi mengapa ia mengusulkan pembatalan KLB yang ia inisiasi sebelumnya.
"Kawan-kawan tetap mencari Miswar hingga ketemu dan Miswar harus konfirmasi kenapa dia mengusul pembatalan KLB, sementara di KLB dia juga sekjen dan di KLB dia juga panitia KLB, dan dia juga yang tandatangan undangan ke KLB," ungkap Tiyong.
"Jangan jelaskan di media.
Jumpa kami atau kami jumpa dia.