Internasional

Remaja Yazidi Kisahkan Kengerian Hidupnya, Dilelang Sampai Jadi Budak Seks ISIS Sejak Usia 11 Tahun

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roza Barakat berpose di sebuah rumah persembunyian di Hassakeh, Suriah pada 6 Februari 2022.

Dia menikah dengan seorang Lebanon yang mereka pilihkan untuknya, seorang pria yang mengangkut makanan dan peralatan untuk para pejuang ISIS.

"Dia lebih baik dari kebanyakan orang," katanya.

Pada usia 13 tahun, dia melahirkan seorang putra, Hoodh.

Pada puncak kekhalifahan yang diproklamirkan sendiri oleh para militan, mereka tinggal di kota Raqqa, ibu kota ISIS.

Suatu kali, dia memohon ke suaminya untuk mencari tahu apa yang terjadi pada kakak perempuannya yang telah diambil seperti dia.

Dia telah kehilangan harapan orang tuanya masih hidup.

Beberapa minggu kemudian, dia memberi tahu telah menemukan salah satu saudara perempuannya.

Tetapi, sambil memegang foto seorang wanita di pasar budak Raqqa di mana gadis-gadis Yazidi dijual.

“Betapa berbedanya dia terlihat,” kata Barakat.

Pada awal 2019 ketika kekuasaan ISIS runtuh, Barakat melarikan diri bersama suaminya pertama-tama ke kota Deir el-Zour di Suriah timur.

Kemudian ke kota Baghouz, yang menjadi tempat terakhir ISIS.

Saat Pasukan Demokratik Suriah Kurdi yang didukung AS mengepung Baghouz, jalan aman ditawarkan kepada wanita dan anak-anak.

Pada titik ini, Barakat bisa saja melangkah maju dan mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Yazidi dan mencari keselamatan.

Tapi sebaliknya, dia mencengkeram Hoodh di tangannya dan berjalan keluar kota dengan istri ISIS lainnya.

Saat ini, lebih dari 2.800 wanita dan anak-anak Yazidi masih hilang, kata Tuzu.

Halaman
1234

Berita Terkini