SINGKIL - Pembudidaya ayam petelur di Kabupaten Aceh Singkil terancam gulung tikar lantaran sudah sebulan lebih merugi.
Kalaupun bertahan, hanya beberapa pekan lagi.
Hal ini terjadi karena harga telur murah, sementara harga pakan justru naik.
Sehingga pendapatan pembudidaya ayam petelur tak sebanding lagi dengan biaya yang dikeluarkan.
"Semua peternak mengeluh, banyak yang gulung tikar.
Semua menyerah," kata Heri, pembudidaya ayam petelur di Gunung Meriah, Aceh Singkil, Rabu (23/2/2022).
Menurutnya, yang menjadi keluahan utama peternak adalah terus naiknya harga pakan.
Terkait hal itu, Heri berharap pemerintah memberikan subsidi jagung kepada pembudidaya ayam petelur.
"Kalau bisa subsidi jagung bisa bertahan, kalau tidak ampun," ujarnya.
Baca juga: Ciptakan Desa Maju dan Sehat, Wamendes PDTT Tawarkan Program Beternak Ayam Petelur
Baca juga: Harga Telur Turun Saat Pakan Naik, Pembudidaya Ayam Petelur di Aceh Singkil Terpuruk
Diketahui, harga pakan ayam petelur komplit sejak sebulan terakhir naik Rp 300 per kilogram.
Jika sebelumnya Rp 7.150 per kilogram, kini menjadi Rp 7.450 per kilogram.
Harga tersebut belum termasuk biaya angkut dari Medan, Sumatera Utara, ke Singkil sekitar Rp 300 per kilogram.
Kemudian biaya angkut dari lokasi penerimaan ke kandang sekitar Rp 2.500 per zak isi 50 kilogram.
Sehingga per kilo sampai ke kandang harga telur Rp 7.800.
Sementara harga telur berada di kisaran Rp 33.000 per lempeng isi 30 butir.
Dikatakan, dalam 500 ekor ayam petelur per hari menghabiskan pakan sekitar 50 kilogram.
Rinciannya; 50 kilogram kali Rp 7.800 , yakni Rp 390.000 per hari.
Jika ditambah upah perawatan dan listrik sekitar Rp 50.000 per hari, maka pengeluaran per hari Rp 440.000.
Sementara produksi telur dari 500 ekor rata-rata hanya 13 lempeng per hari.
13 lempeng kali 33.000 per papan sebesar Rp 429.000, sedangkan pengeluaran Rp 440.000 per hari.
Dengan demikian, pembudidaya rugi Rp 11.000 per hari.(de)
Baca juga: Target PAA dari Ayam Petelur di Blang Bintang Rp 12,5 M, Sudah Setor Rp 5,6 M, Apakah akan Tercapai?
Baca juga: Tahun Lalu, Ayam Petelur dan Peternakan Sapi Milik Pemerintah Aceh Sumbang PAA Rp 6 Miliar Lebih