Berita Aceh Singkil
Harga Telur Turun Saat Pakan Naik, Pembudidaya Ayam Petelur di Aceh Singkil Terpuruk
Pembudidaya ayam petelur di Kabupaten Aceh Singkil, terpuruk. Menyusul jatuhnya harga telur ke titik terendah. Sebaliknya, harga pakan naik.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Pembudidaya ayam petelur di Kabupaten Aceh Singkil, terpuruk. Menyusul jatuhnya harga telur ke titik terendah. Sebaliknya, harga pakan naik.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pembudidaya ayam petelur di Kabupaten Aceh Singkil, terpuruk.
Menyusul jatuhnya harga telur ke titik terendah.
Sebaliknya, harga pakan naik.
Sehingga pembudidaya merugi, sebab tidak sebanding lagi antara pendapatan dengan biaya pakan, serta perawatan.
Per lempeng isi 30 butir telur Rp 36.000, di tingkat pengecer, Jumat (4/2/2022).
Harga tersebut turun Rp 2.000 dibanding pekan lalu.
Baca juga: Harga Telur di Aceh Singkil Terjun Bebas, Pakan Tetap Tinggi
Bahkan jika dibanding awal tahun 2022, anjlok cukup dalam.
Awal tahun per lempeng telur dijual Rp 50 ribu, turun Rp 14 ribu selang sebulan kemudian.
"Harga telur terus turun per papan (lempeng), hanya Rp 36 ribu," kata Wati, pembudidaya ayam petelur di Aceh Singkil.
Sementara itu, harga pakan malah naik dari sebelumnya Rp 7.150 menjadi Rp 7.450 per Kg.
Harga pakan tersebut belum ditambah ongkos kirim dari Medan, Sumatera Utara, sekitar Rp 300 per Kg.
Sejauh ini pembudidaya ayam petelur di Aceh Singkil, belum memiliki solusi agar tidak merugi akibat turunnya harga telur dan naiknya harga pakan.
Pembudidaya berharap, Pemkab Aceh Singkil membantu kembangkan pakan alternatif dengan harga lebih murah.
Sehingga, pembudidaya bisa bertahan.(*)
Baca juga: Tersangka Korupsi Bebek Petelur Bertambah, Dek Gam: Terapkan UU TPPU dan Telusuri Aliran Dananya