Berita Banda Aceh

Setelah Audiensi, GeRAK dan Transparansi Internasional Indonesia Apresiasi Kadisdik Aceh

Penulis: Yarmen Dinamika
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Drs Alhudri MM saat menerima audiensi tim dari GeRAK Aceh dan Transparansi Internasional Indonesia (TII) di ruang kerjanya, Rabu (23/3/2022) siang.

Mulai dari prioritas penganggaran, akuntabilitas, pelayanan pendidikan daerah terisolasi, upaya membangun kualitas pendidikan, hingga tata kelola

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gerakan Antikorupsi (GeRAK) Aceh dan Transparansi Internasional Indonesia (TII) melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Drs Alhudri MM di ruang kerjanya, Rabu (23/3/2022) siang.

Dalam pertemuan itu Kadisdik Alhudri didampingi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Sya'baniar SE dan Kepala Pembinaan SMA dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), Hamdani MPd.

Di depan tim GeRAK danTII, Alhudri memaparkan berbagai prioritas pembangunan pendidikan di Aceh di bawah kepemimpinannya.

Mulai dari prioritas penganggaran, akuntabilitas, pelayanan pendidikan daerah terisolasi, upaya membangun kualitas pendidikan, hingga tata kelola pendidikan yang bersih dari pungutan liar dan tindak pidana korupsi.

Baca juga: Rutan Tapaktuan Raih Penghargaan Atas Capaian Nilai Smart Terbaik Tahun 2021

Baca juga: Setelah Dinikahi Ferry, Venna Melinda Bongkar Hubungannya dengan Elma Theana

Setelah dipercayakan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Aceh, kata Alhudri, ia langsung menggandeng Tim Cyber Pungli Mabes Polri untuk pencegahan pungutan liar dalam tata kelola pendidikan di Aceh.

Pihaknya juga menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk penyuluhan pencegahan tindak pidana korupsi dan Kejagung RI guna tata kelola birokrasi yang bersih dan bebas korupsi.

Selain itu, Kadisdik juga rutin meninjau sekolah di pelosok Aceh agar ia dapat melihat langsung bagaimana proses belajar-mengajar, ketersedian prasarana dan sarana, serta kesejahteraan guru-guru di sana.

Selain itu, mantan kepala Dinas Sosial Aceh ini juga menggagas program pembelajaran kelas jauh sebagai bentuk pelayanan pendidikan hingga ke daerah terisolasi.

Bagi Alhudri, pendidikan adalah hak semua anak bangsa di mana pun mereka berada.
"Adapun tugas saya adalah membuka akses pelayanan pendidikan hingga ke pelosok daerah."

“Yang intinya, kita terus bergerak dan itu tentu tidak mudah seperti membalik telapak tangan karena ini juga membutuhkan waktu. Tapi kami percaya jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil yang bagus,” tambah Alhudri.

Menanggapi hal-hal yang diutarakan Alhudri, Koordinator Gerakan Antikorupsi (GeRAK) Aceh, Askalani SH mengatakan, ada beberapa hal di dinas itu yang sudah mengalami perubahan dari yang sebelumnya. Mulai dari perencanaan hingga peruntukan anggaran dinas, dan ini dinilainya sebagai sesuatu hal yang sangat dibutuhkan publik.

Selain itu, program yang diusulkan Disdik Aceh tiap tahun juga mengalami perubahan yang cukup baik.

Salah satunya yang menurut Askalani patut diapresiasi adalah adanya perencanaan terintegrasi dalam konteks bagaimana dimensi perubahan dalam dunia pendidikan--mulai dari kualitas, kuantitas, dan juga perubahan yang terintegrasi--dapat dibangun.

Halaman
123

Berita Terkini