Untuk sekolah-sekolah tertentu, seperti SMK, usul Askalani, harus ada upaya yang sangat linear dilakukan dengan pola perencanaan untuk melahirkan lulusan yang dapat diserap pada dunia kerja.
“Saya ambil contoh misalnya, ada SMK jurusan otomotif. Maunya itu sudah mulai masuk pada bidang yang lebih khusus, misalnya sudah disediakan layanan untuk kepentingan semacam bengkel yang bagus. Jadi, ketika si anak lulus dia bisa mengembangkan di luar, jadi tidak melulu menciptakan lulusan, tapi tidak punya lulusan yang memiliki kesempatan kerja yang bagus di dunia kerja,” tukas Askalani. (*)
Baca juga: Masuk Bursa Kandidat Cabup Aceh Tengah Pilkada 2024 Nanti, Ini Respon Wabup Firdaus