Kalau ada sembelih lembu dipastikan kurang laku dan tentunya akan rugi.
Kedua, orang Simeulue memiliki pengetahuan (kearifan lokal) bahwa daging kerbau itu lebih sehat, karena ia minim lemak (gapah).
Daging kerbau berbeda dengan lembu yang dipotong di Aceh daratan.
Gapah menjadi salah satu pemicu kolesterol, asam urat dan hipertensi. Orang Simeulue ingin menghindari penyakit berbasis lemak atau gapah hewan.
Baca juga: VIDEO Harga Daging Meugang di Aceh Selatan Tembus Rp 200 Ribu Per Kilogram
Selain itu, kandungan protein pada daging kerbau dipercaya lebih tinggi dibandingkan daging sapi. Kandungan protein daging kerbau adalah 20,2-24,1 %, sedangkan daging sapi hanya memiliki protein 19,98 % saja.
Kandungan lemak daging kerbau ialah 0,9-1,8 %, sedangkan daging sapi memiliki kandungan lemak 5,98 %( http://cattlebuffaloclub).
Ketiga, kerbau di Simeulue unik. Kerbau-kerbau di Simeulue selalu mandi dan berendam di air laut.
Orang Simeulue percaya bahwa air laut memiliki khasiat untuk merawat kesehatan dan itu ada pada kerbau, bukan lembu.
Lembu di Simeulue tak mau berendam di laut.
Orang Simeulue paham akan tiga hal yang diuraikan di atas. Mereka makan daging kerbau secara turun-temurun pada hari “mamagang” sehingga ia menjadi kearifan lokal (local wisdom), sama seperti pengetahuan mereka tentang “smong”, yaitu pemahaman bahwa akan terjadi tsunami usai gempa kuat.
Nah, bagi Anda yang belum pernah pergi ke Simeulue, ada baiknya meluangkan waktu untuk bertamasya ke pulau yang terletak di hamparan Samudra Hindia ini.
Anda akan menyaksikan serunya kerbau-kerbau bercengkrama dalam air laut di bawah sinaran matahari. Semoga!
*)Penulis Tiara Siti Rahma dalah Gadis asal Simuelue, kuliah pada Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, email: 190401057@student.ar-raniry.ac.id
KUPI BEUNGOH adalah rubric opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis