SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Publik sepakbola Aceh dan Sumatera Utara berduka menyusul meninggalnya mantan kapten Persiraja musim 2007, Samsul Bahri.
Sebagaimana diketahui, ayah tiga anak ini meninggal dunia akibat kecelakaan di Jalan Tapaktuan-Subussalam, Senin (11/4/2022).
Berpulangnya pemain yang menghabiskan karier di sejumlah klub Aceh dan Sumut itu mendatangkan aksi simpatik dari rekan-rekannya.
Pada Sabtu (16/4/2022) sore, sebanyak tiga klub di Medan menggelar laga amal di Lapangan Kosek Hanudnas.
Sementara pada Minggu (17/4/2022) sore, di kota kelahiran Samsul Bahri juga diadakan pertandingan amal.
Laga amal itu diadakan oleh Legend Kota Langsa.
Pemain yang bisa bermain di posisi center-bek dan gelandang bertahan itu pernah membela Persiraja, PSSB Bireuen, PSBL Langsa dan PS Bank Aceh.
Di Sumut, Samsul pernah berkostum PSMS Medan, PS Kwarta, dan PS Bintang Medan.
Di Stadion Kota Langsa, Minggu (24/4/2022) sore, pertandingan amal itu terhitung istimewa.
Ya, mantan bintang timnas asal Tualang Cut, Ismed Sofyan hadir langsung.
Boleh jadi, kehadiran mantan kapten Persija Jakarta ini mengingat dirinya juga pernah berkostum PSBL Langsa, dan Persiraja.
Hanya saja, Ismed Sofyan datang untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
Ketua Legend Langsa, Faisal mengatakan, kegiatan ini dilakukan semata-mata bentuk solidaritas sesama mantan pemain sepakbola untuk menghormati, dan mengenang sosok almarhum Samsul Bahri.
Melalui momentum di Bulan Ramadhan ini juga bisa meningkatkan silahturahmi, meningkatkan rasa kekompakan dan kebersamaan sesama mantan pemain sepakbola yang ada di Langsa.
"Namun, inti laga antara sesama mantan pemain sepak bola yang ada di seputaran Langsa ini sebagai kegiatan amal kita semua bagi almarhum Samsul Bahri," ujarnya.
Laga amal tersebut diarsitek oleh Coach Hasan Basri atau yang cukup akrab disapa HBY juga mantan pemain Legend Aceh.
Pertandingan dihadiri mayoritas pemain Legend Langsa yakni mantan pemain PSBL, Persiraja, PSSB Bireun, PSAP Sigli dan pemain pro level nasional lainya yang ada di seputaran Kota Langsa .
Ikut dalam laga ini seperti Kurnia Khaliq, Muhclis, Sukirmanto, Rudi Hartono, Rizaldi, TM Rasyd, Zulbahra, Zulkarnain, Azhar, Mawan, Firdaus, Zainal Opung, dan lainnya.
"Sejumlah dana yang terkumpul dalam laga amal akan langsung dikirimkan kepada keluarga almarhum rekan kita Samsul Bahri," tutup Faisal.
Baca juga: Kenangan Eks Kapten Samsul Bahri Bersama Persiraja, Kemarahan Wahyudi dan Sanksi Tarmizi Rasyid
Baca juga: Mantan Pemain Persiraja Sakum Nugroho Meninggal, Sang Bintang yang Mewakafkan Diri untuk Umat
Baca juga: Dikejar Tiga Klub Liga 1, Mantan Kiper Persiraja Fakhrurrazi Kuba Pilih Berlabuh di Madura United
Baca juga: Kontrak Tak Diperpanjang Lagi, Kiper Asal Aceh Miswar Saputra Tinggalkan PSS Sleman
Laga Amal di Medan
Tarung amal di Kota Medan diikuti tiga tim yakni Bintang Timur, Tuak FC serta Alumni PPLP Sumut.
Sejumlah pemain juga tampil semisal Fadli Hariri, Sugiar, Aun Carbiny, Edu Juanda, Albert Watori, Ariel Gutierez, Jecki Pasarela, M Halim, Juanda Mahyadi, Dodi Cahyadi, dan lainnya.
Istri beserta tiga anak dan keluarga almarhum Samsul Bahri juga hadir ke lapangan.
Tak ketinggalan, anak almarhum bernama Sultan yang kini berusia 17 tahun juga turut bertanding.
Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang juga tokoh masyarakat Aceh Selatan, Tgk Abrar Muda juga hadir dalam laga amal ini.
Sebelum pertandingan dimulai, Mantan Panglima GAM wilayah Lhok Tapaktuan ini bersama pemain ketiga tim, penonton, dan keluarga berdoa untuk almarhum Samsul Bahri.
Selama ini, almarhum bekerja di perusahaan kelapa sawit, PT Aceh Trumon Anugerah Kita (ATAK).
Mantan kapten tim Persiraja di kompetisi divisi utama pada musim 2007, Samsul Bahri meninggal dunia.
Sebagai pemain, pria berumur 47 tahun ini sudah banyak mengalami pasang surut dalam mengarungi kehidupan.
Pada musim 2006, ia dikontrak Persiraja untuk menghadapi guliran kompetisi Divisi I Liga Indonesia.
Sebagai gelandang bertahan, kemampuannya tak diragukan lagi.
Ya, terutama saat bertempur untuk memperebutkan lapangan tengah.
Tak ayal, Samsul sering diganjar kartu kuning gara-gara menghentikan laju pemain lawan.
Meski datang sebagai debutan, Samsul tak mengecewakan sang pelatih ketika itu, Anwar.
Bersama sang kapten, Tarmizi Rasyid, M Nasir Jangka, Wahyudi, Iswandi Jangka, dan Dicky Anggriawan selalu menjadi andalan Lantak Laju.
Kecuali pemain lokal, Persiraja juga didukung pemain asing yakni Antonio Teles, Robson Veron, dan striker haus gol asal Benua Afrika, Alvin Kie.
Bukan hanya sebatas di babak penyisihan, ia juga menghiasi line-up Persiraja di babak delapan besar divisi I 2006 di Solo.
Sebagaimana diketahui, Samsul Bahri merupakan pemain kelahiran Kota Langsa.
Kecuali PSBL Langsa, Samsul pernah memperkuat sejumlah klub seperti PSIS Semarang, Persiraja, PSSB Bireuen, Bintang Medan, PSMS Medan, dan PS Kwarta.
Samsul mulai bergabung ke Persiraja pada tahun 2006.
Kala itu, Lantak Laju tampil di kompetisi divisi I Liga Indonesia.
Tak butuh lama bagi dirinya.
Ia bersama rekan-rekannya sukses membawa kembali Persiraja promosi ke divisi utama.-
Persiraja berhasil melibas Perseman Manokwari 2-1, dan Persikabo Bogor 2-1.
Laju Persiraja tertahan ketika dipaksa bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah Persis Solo.
Hasil seri membuat Antonio Teles dkk gagal lolos ke final untuk bertemu Persebaya Surabaya.
Menyusul keberhasilan promosi ke divisi utama saat itu, Samsul tetap menjadi pilihan untuk diperpanjang kontrak oleh manajemen Persiraja.
Bahkan, saat dilatih Riono Asnan, dia dinobatkan sebagai kapten tim.
Demikian juga ketika Persiraja dilatih oleh pelatih asal Medan, M Khaidir.
Samsul Bahri tetap diberi kepercayaan memimpin teman-temannya di lapangan.
Ia hanya bertahan hingga musim 2007.
Selepas itu, Samsul hengkang ke PSSB Bireuen.
Semusim bersama PSSB, ia kembali membela Persiraja.
Usai berwara-wiri di klub Aceh, akhirnya Samsul memutuskan untuk meniti karier bersama tim-tim di Sumatera Utara.
Usai memutuskan gantung sepatu, Samsul tetap tak bisa dari lapangan hijau.
Dia lebih banyak bermain sepakbola bersama dengan legend sepakbola Sumatera Utara.
Di provinsi tetangga itu, Samsul Bahri juga melatih di pemain usia dini di SSB Kota Medan.
Baca juga: Polres Abdya Tangkap 2 Pengangkut 6 Ton Getah Pinus Ilegal di Babah Rot, Begini Kronologisnya
Baca juga: AHY Selesai Safari di Tanah Rencong, Kader PKB Aceh Gencarkan Sosialisasi Gus Muhaimin Capres 2024
Baca juga: Resmi Dibuka! Ini Jadwal Pendaftaran Masuk UIN Ar-Raniry via UMPTKIN, Jurusan, Syarat & Jadwal Ujian
Baca juga: Pria yang Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution Ternyata Aniaya Petugas Parkir, Hendak Kabur ke Aceh
Tinggalkan Pekerja di Bank Aceh
Seperti diketahui, keberhasilan mengantar Persiraja promosi pada tahun 2006 membuat dirinya bersama rekan-rekannya memperoleh tawaran kerja.
Punggawa Persiraja semisal Samsul Bahri, Suryadi Karimuddin, Dicky Anggriawan, Kurniawan, Zulkarnaen Trienggadeng plus Helmi Daud (PSSB Bireuen) diterima bekerja di Bank Aceh.
Kala itu, almarhum bertugas di Bank Aceh Kualasimpang, Aceh Tamiang.
Di tengah kesibukan bekerja pada tahun 2007, Samsul tetap meniti karier di Persiraja.
Di sisi lain, dia juga aktif bermain membela PS Bank Aceh.
Hanya saja, ayah tiga anak ini cuma bertahan selama empat tahun di Bank Aceh.
“Almarhum hanya bekerja sekitar empat tahun. Ia bertugas di Bank Aceh Kualasimpang, Aceh Tamiang,” ungkap mantan gelandang sarat pengalaman Persiraja, Dahlan Jalil kepada Serambi, Selasa (12/4/2022) malam.
Keputusan meninggalkan pekerjaan itu, karena Samsul Bahri lebih ingin fokus sebagai pemain sepakbola.
Apalagi, saat itu banyak klub di Liga 2 ingin memakai jasanya sebagai gelandang bertahan atau center-bek.
Tabrakan di Aceh Selatan
Innalillahi wa Inna ilaihi raji'un. Kabar duka datang dari Persiraja.
Mantan Kapten Persiraja di kompetisi divisi utama musim 2007, Samsul Bahri meninggal dunia.
Pemain yang mampu bermain di posisi center-bek dan gelandang bertahan itu, menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami tabrakan pada Senin (11/4/2022).
Kecelakaan lalu lintas terjadi antara truk Fuso dengan dumptruck di jalan nasional Tapaktuan-Subulussalam, tepatnya di Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan.
Akibat kecelakaan ini, Samsul Bahri (47), penumpang dumptruck asal Desa Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) dilaporkan meninggal di lokasi kejadian.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Ardanto Nugroho SIK MH yang dikonfirmasi Serambinews, melalui Kasat Lantas, Iptu Alfi Syahrin beberapa saat setelah kejadian, membenarkan adanya laka lantas tersebut.
"Kejadiannya hari Senin, 11 April 2022 sekira pukul 11.30 WIB di jalan nasional Tapaktuan-Subulusalam, tepatnya di Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan," kata Kasat Lantas.
Kendaraan yang terlibat tabrakan tersebut, lanjut Iptu Alfi Syahrin, terdiri atas mobil angkutan barang (mobar) Mitsubishi dumptruck BL 8630 CA warna hitam dengan Mobar Mitsubishi Colt Diesel Nopol BK 8394 FY warna kuning.
"Dumptruck warna hitam dikendarai Bukari R (62), warga Gampong Blang Dalam, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya," ungkapnya.
Sedangkan mobar Mitsubishi Colt Diesel BK 8394 FY warna kuning disopiri Nofriadi (24), warga Gampong Kapa Seusak, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Adapun penumpang mobar Mitsubishi BK 8394 FY yang meninggal dunia bernama Samsul Bahri (47), warga Desa Sidorejo, Kecamatan, Medan Tembung, Kota Medan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, lanjut Kasat, kejadian itu berawal saat mobar Mitsubishi BL 8630 CA yang dikemudikan Bukari R melaju dari arah Tapaktuan ke arah Subuludsalam dengan kecepatan sedang.
Sesampainya di lokasi kejadian, dari arah bersamaan melaju satu unit mobar Mitsubishi Colt Diesel Nopol BK 8394 FY warna kuning yang dikemudikan Nofriadi dan ditumpangi Samsul Bahri hilang kendali saat hendak mendahului dumptruck yang ada di depannya.
"Sehingga menabrak bagian belakang sebelah kanan dumptruck hingga penumpang colt diesel bernama Samsul Bahri meninggal di TKP. Korban mengalami penyok bagian kepala, luka robek di dada kanan, dan luka robek di kaki kiri," ungkap Kasat Lantas.
Selain merenggut satu orang korban jiwa, mobar Colt Diesel BK 8394 FY itu juga mengalami rusak parah pada bagian depan.
Dumptruck BL 8630 CA warna hitam mengalami penyok pada bak bagian belakang.
Camat Kluet Selatan, Muriadi S mengaku begitu menerima informasi terkait kejadian tersebut ia bersama Muspika Kluet Selatan langsung turun ke lokasi kejadian untuk membantu evakuasi korban yang terjepit di dalam mobil.
"Insya Allah setelah dikafankan jenazah korban dibawa pulang ke Medan," kata Muriadi.(*)
Baca juga: VIDEO - Pertamina Patra Niaga Kliam Penanganan Tumpahan Minyak di Laut Lhokseumawe Tuntas
Baca juga: VIDEO - Tentara Chechnya Hancurkan Militer Ukraina dengan Bazoka dari Jarak Dekat
Baca juga: VIDEO - Iftar Gathering Make Up Artist Cantik di Banda Aceh
Baca juga: VIDEO - Warga Pidie Nyaris Jadi Korban Human Trafficking di Malaysia