SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Kabar duka datang dari Kabupaten Mandailing Natal atau tepatnya di Desa Banjar Limabung, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (28/4/2022).
Sebanyak 12 emak-emak meninggal dunia akibat tertimbun longsor bekas tambang emas.
Sementara dua lainnya selamat.
Para korban adalah kaum ibu yang tinggal tak jauh dari lokasi tambang emas.
Kapolres Mandailing Natal AKBP Reza Chairul Akbar Sidiq membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Dia menyebut kejadian terjadi pada Kamis 28 April 2022 sekitar pukul 15:30 WIB.
"Benar, adanya korban meninggal akibat kejadian longsor di lokasi tambang tradisional di Desa Limabung Kecamatan Lingga Bayu Kab. Madina sebanyak 12 orang,"katanya.
Reza menyebut seluruh korban saat ini sudah berhasil di evakuasi dan dibawa ke rumah duka masing-masing.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kejadian bermula ketika sekitar 14 orang mencari emas di bekas tambang tradisional menggunakan cara memasuki lubang yang berada di bawah tebing.
Selanjutnya, beberapa orang yang masuk ke lubang mengambil material berupa bebatuan kecil dan pasir yang mengandung butiran emas dengan menggunakan tumbilang, ember dan dulang.
Beberapa saat kemudian ternyata tanah di sekitar tebing longsor dan akhirnya menimbun 14 orang tersebut.
Namun saat itu dua orang berhasil keluar dan menyelamatkan diri.
Salah satu korban selamat, Irwansyah Lubis mencari pertolongan dan korban bisa dievakuasi sekitar pukul 17:30 WIB.
Polres Madina sedang menurunkan personel guna mengecek lokasi.
"Saat ini di TKP sudah tidak ada aktifitas apapun, namun alat yg digunakan masyarakat untuk bertambang sebagian msh berada di tkp," tutupnya.
Berikut identitas para korban tewas tertimpa longsor:
1 Neli Sipahutar (55) warga desa Simpang Bajole
2 Kana (40) warga desa Simpang Bajole
3 Nurhayati (49) warga desa Simpang Bajole
4 Lesma Suriani Rambe (36) warga Desa Bandar Limabung
5 Nurlina Hasibuan (38) warga Desa Bandar Limabung
6 Irma Pane (39) warga Desa Bandar Limabung
7 Sarifah Nasution (51) warga Desa Bandar Limabung
8 Amna Pulungan (36) warga Desa Bandar Limabung
9 Nur Ainun Pane (42) warga Desa Bandar Limabung
10 Nur Jaya Sari Pulungan (35) warga Desa Bandar Limabung
11 Nur Afni Lubis (37) warga Desa Bandar Limabung
12 Nur Lina Batubara (45) warga Desa Bandar Limabung
Korban selamat:
13 Nirwansyah Lubis (20) warga Desa Bandar Limbung
14 Sapridah Lubis (46) warga Desa Bandar Limbung
Baca juga: Lintasan Blangkejeren - Kutacane Sempat Tertimbun Longsor, Mobil Kijang Innova Terjebak Lumpur
Baca juga: Sisa Material Longsor di Lintasan Blangkejeren Kutacane Kembali Dibersihkan
Polisi Periksa Saksi
Polres Mandailing Natal telah memanggil sejumlah saksi usai meninggalnya 12 orang ibu-ibu tertimpa longsor saat menambang emas ilegal di Desa Bandar Limabung Jumat (29/4/2022).
Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza Akbar mengatakan sejumlah orang termasuk pemilik tanah diperiksa oleh kepolisian.
"Hari ini kita sudah periksa sejumlah orang seperti saksi saksi, orang yang selamat, pemilik tanah dan juga pemilik alat berat di sana," kata Reza kepada Tribun Medan, Jumat (29/4/2022).
Lokasi tambang emas yang menimbun 12 orang penambang pun kini telah ditutup dan dipasang garis polisi.
Kata Reza sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan perihal kejadian tersebut. Reza menyebut para penambangan adalah warga setempat.
Mereka melakukan aktivitas penambangan atas inisiatif sendiri untuk menutupi kebutuhan sehari hari.
Tak hanya itu, Reza menyebutkan terdapat beberapa lokasi tambang emas yang berada di Desa Bandar Limabung.
Namun sejauh ini polisi masih menutup lokasi tambang yang menelan 12 korban.
"Di sana memang ada beberapa lokasi tambang, jadi ada beberapa titik penambangan emas yang ada disana. Dan itu banyak masayarakat melakukan pencarian emas di sana".
"Jadi mereka melakukan pekerjaan atas inisiatif sendiri, kalau kata orang disini meleles dimana sudah berhenti proses penambangan, mesin dan alat berat berhenti beroperasi, mereka baru datang dan menambang menggunakan peralatan seadanya" kata Reza.
Kapolres Madina Tembus Medan Berlumpur dan Rawa ke TKP Tambang Emas Longsor
Kapolres Madina, AKBP M Reza Chairul Akbar menembus kawasan berlumpur dan rawa untuk menuju lokasi tambang emas longsor di Desa Bandar Limabung, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Dari video yang diterima Tribun-medan.com, AKBP M Reza Chairul Akbar terlihat bertelanjang kaki didampingi sejumlah anggoitanya.
Dalam kesempatan itu, Reza terlihat berjalan memegangi kayu menembus sungai kecil.
Setelah melintasi sungai kecil dipenuhi rawa, Reza tiba di kawasan berlumpur cokelat.
Baca juga: Ini Identitas 12 Penambang Emas yang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Kabupaten Madina
Di sana Reza terlihat pelan-pelan melangkah, karena kakinya terjebak di lumpur yang lembek.
Menurut Reza, jarak lokasi tambang dari perumahan warga berjarak satu kilometer.
"Lokasi penambangan emas itu dijadikan mata pencaharian oleh warga," kata Reza kepada Tribun-medan.com, Jumat (29/4/2022).
Baca juga: Cerita Kapolsek Lingga Bayu, Butuh Waktu Satu Jam Evakuasi Jenazah Penambang Emas Tertimbun Longsor
Ia mengatakan, setelah kejadian adanya 12 penambang yang tewas akibat insien tambang emas longsor, pihaknya langsung menutup lokasi.
Petugas memasang garis polisi dan meminta keterangan sejumlah orang atas inseden nahas tersebut.
"Sudah kita tutup dan telah dipasang garis polisi. Dan kita sedang periksa sejumlah saksi," kata dia.
Baca juga: Amanda Manopo dan Arya Saloka Terekam Mesra di Mobil, Putri Anne Langsung Banjir Dukungan
Baca juga: Umur Bukan Penghalang, Kakek 73 Tahun Punya 11 Istri dan 30 Anak, Tersebar di Seluruh Provinsi
Baca juga: Dr Tgk Rizwan H Ali, Penceramah Shalat Tarawih Malam Ini di Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe
TribunMedan: BERIKUT Identitas 12 Penambang Emas Tewas Tertimpa Longsor di Madina, Polisi Periksa Saksi-saksi