Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Hiruk pikuk suasana areal pemandian kolam air panas di Gampong Blang Bubue Kemukiman Beungga, Kecamatan Tangse, Pidie semakin menambah semarak.
Suasana destinasi objek wisata yang dikelola oleh masyarakat gampong begitu ramai dikunjungi setelah lebaran.
Minggu (8/5/2022) pagi sekira pukul 10.00 WIB Serambinews.com bersama puluhan pengurus Keluarga Ureung Pidie (KUPI) Jakarta menyempatkan hadir melihat secara langsung suasana masyarakat yang menghabiskan liburan akhir pekan.
Menuju ke lokasi objek wisata ini sangatlah mudah hanya sekitar 20 meter dari pinggiran ruas jalan Beureunueun-Geumpang.
Baca juga: Jeritan Minta Tolong Kagetkan Warga di Pantai Kuala Parek Aceh Timur, Hanya Satu yang Selamat
Hasil penelusuran Serambinews.com, ternyata objek wisata ini dikelola secara bersama oleh masyarakat gampong.
"Selama lima tahun terakhir usaha objek wisata ini dikelola secara terbuka," sebut koordinator pengelola objek wisata kolam panas Beungga, Yusriadi alias Cossovo (42) kepada Serambinews.com, Minggu (8/5/2022).
Menurut Cossovo, saban hari lokasi objek destinasi wisata lokal ini lebih menarik bagi para pengunjung.
Pasalnya selain berada pada pinggiran lereng bukit gunung Glee Sala juga berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Beungga dengan aliran hawa air dingin.
Namun di kolam renang tetesan air berhawa panas menjadi incaran warga untuk dijadikan tempat terapi bagi kesehatan.
Baca juga: Objek Wisata Hutan Kota Langsa Diserbu Wisatawan Lokal dan Luar
Saban hari objek wisata tersebut dikunjungi oleh ratusan warga dari berbagai kecamatan di Pidie dan bahkan juga dari luar kabupaten.
Malahan untuk mempermudah akses ke tempat ini, pihak pengelola sendiri menyediakan kamar ganti pakaian, toilet hingga enam unit balai tempat istirahat bagi keluarga, serta sarana mushalla sebagai tempat shalat.
Malahan juga pihaknya juga turut melibatkan kaum ibu-ibu untuk menyajikan berbagai makanan, aneka minuman serta gorengan.
Baca juga: Kisah Siswa Setukpa Lemdiklat Polri, Sumbang Kitab untuk Dayah di Aceh Utara dan Aceh Timur
Hal ini dilakukan demi memberdayakan perekonomian masyarakat.
"Ya, setiap hari rata-rata omset dari kunjungan wisatawan lokal dan luar kami peroleh mulai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta," jelasnya.
Kecuali itu, pihaknya akan terus berupaya untuk terus membenahi fasilitas lokasi tempat wisata secara bertahap sebagai langkah tepat dalam memberdayakan perekonomian masyarakat dengan pengawasan manajemen gampong. (*)
Baca juga: Kisah Miris Pria di Sukabumi, Niat Bantu Urai Kemacetan Malah Dianiaya Pengendara Mobil