Berita Aceh Utara

Harga Sawit di Aceh Utara Anjlok, Biaya Perawatan Tinggi

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Utara, Kastabuna MP.

Dari jumlah tersebut, luas areal perkebunan sawit masyarakat mencapai 18.185 hektare.

Seorang petani di Kecamatan Simpang Keuramat, Saed Ismail SP yang dihubungi Serambi, Rabu kemarin, menyebutkan, selama anjlok TBS kelapa sawit, petani sangat mengeluh.

Karena setelah turun harga TBS, tidak dibarengi dengan turun harga pupuk dan harga herbisida (racun rumput), malahan semakin naik harganya, seperti pupuk NPK yang dijual perkarung 50 kilogram mencapai Rp 1 juta lebih.

Sedangkan sebelumnya Rp 750 ribu.

Begitu juga dengan pupuk lainnya.

Kondisi ini, kata Saed, berdampak pada biaya perawatan yang dikeluarkan petani.

Saat ini, kata Saed, petani menjual TBS ke pedagang pengumpul berkisar Rp 16 ribu sampai dengan Rp 17 ribu perkilogram.

Sedangkan sebelumnya mencapai Rp 3 ribu lebih perkilogram.

“Jika kondisi ini berlangsung lama bisa berdampak bukan hanya pada pendapatan petani dan juga pada sektor lainnya seperti pendidikan dan juga daya beli masyarakat,” pungkas mantan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) itu. (jaf)

Baca juga: Distanbun Aceh Undang 52 Perusahaan PKS, Bahas Penyetopan Ekspor CPO, Harga TBS Sawit Merosot

Baca juga: Indonesia Larang Ekspor, Malaysia Ambil Keuntungan dengan Dominasi Pasar Minyak Sawit di India

Berita Terkini