Akibat belum stabilnya harga TBS itu, banyak agen pengepul di Abdya merugi.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sejumlah pengusaha pengepul sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dikabarkan menolak atau mogok membeli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani.
Kabarnya, penolakan atau mogok itu disebabkan belum stabilnya harga TBS sejak sepekan terakhir.
Akibat belum stabilnya harga TBS itu, banyak agen pengepul di Abdya merugi.
Agen pengepul di Kecamatan Babahrot, Yusran Adek, yang dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan bahwa pihaknya untuk sementara waktu tidak membeli TBS sawit petani.
“Iya benar, untuk sementara waktu kita tidak membeli TBS dulu,” kata Yusran Adek.
Baca juga: Presiden Diminta Cabut Larangan Ekspor CPO, Harapan 51 Perusahaan Sawit di Aceh
Hal itu, kata Yusran, dipicu harga TBS yang setiap harinya terjadi turun naik, atau tidak stabil, sehingga pihaknya tidak berani membeli TBS petani.
“Ini karena, setiap harinya terjadi perubahan harga,” sebutnya.
Menurutnya, dengan terjadi perubahan harga TBS setiap hari, dan imbas dari itu para agen pengepul menjadi rugi.
“Pagi kami beli harga tinggi, sampai di pabrik malam hari. Saat malam, harganya sudah turun. Kami selaku pengepul, akan dibayar dengan harga malam hari atau harga rendah.
Kalau begini terus, maka kami akan rugi, makanya kami memilih mogok tampung TBS,” ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah dan pihak terkait serius, menangani persoalan tersebut, jika tidak petani akan merugi, karena TBS tidak tau dijual ke mana.
Baca juga: Harga Sawit di Aceh Utara Anjlok, Biaya Perawatan Tinggi
“Kami berharap, semua pihak serius, dan kejelasan harga, sehingga petani tidak menjadi korban,” pungkasnya. (*)