Video tindakan asusila Alexei diketahui baru tersebar pada akhir pekan kemarin.
Sehari sebelum Alexei ditangkap, sebuah cuitan di Twitter menjelaskan detail kejahatan yang dilakukan oleh Alexei.
Sebuah media sosial di Rusia bernama VKontakte kemudian menyebarkan data-data pribadi milik Alexei, mulai dari tanggal lahir hingga tempat tinggal.
Menurut sebuah sumber dari Rusia, Alexei merupakan tentara unit nomor 64044 yang bermarkas di pinggiran Kota Pskov, Rusia barat yang berada dekat dengan perbatasan Estonia.
Jika video ini terverifikasi dilakukan di Ukraina, maka video tersebut akan menjadi bukti kuat kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Rusia.
Sebelumnya Kepala administrasi militer Ukraina di Kota Kryvyi Rih, Oleksandr Vilkul mengaku mendapat kabar tentang kejahatan tentara Rusia yang membuatnya merinding.
Ia mengungkapkan sebuah kasus rudapaksa yang dilakukan oleh para tentara Rusia.
Kasus ini disebutnya terjadi di sekitar sungai Ingulets.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, dalam kasus rudapaksa tersebut, ada gadis berusia 16 tahun yang sedang hamil jadi korban tindakan asusila tentara Rusia.
Tak hanya itu, terdapat juga kasus nenek-nenek berusia 78 tahun dirudapaksa oleh tentara Rusia.
Vilkul kemudian menceritakan bagaimana para tentara Rusia juga menembaki sebuah kapal yang sedang mengevakuasi warga Ukraina dari Kherson.
Di dalam kapal tersebut terdapat 14 orang.
Dalam insiden penembakan itu tiga anak-anak, dua laki-laki, dan satu wanita tewas.
"Ini adalah kejahatan perang, ini harus dibawa ke pengadilan The Hague (pengadilan kriminal internasional)," ucap Vilkul dalam sebuah video yang ia unggah di Facebook.
Anggota parlemen Ukraina, Maria Mezentseva, mengungkap kebiadaban tentara Rusia.