Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sebanyak lima ekor ternak khususnya sapi di Bireuen dalam empat hari terakhir terpaksa dipotong paksa karena mengalami sakit bergejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sedangkan ternak yang mati karena dugaan PMK hanya dua ekor.
Data perkembangan wabah dugaan PMK di Bireuen disampaikan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Bireuen, drh Liza Rozana melalui Safrizal SP selaku Kabid Keswan dan Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran kepada Serambinews.com, Jumat (27/05/2022).
Lima ekor ternak yang terpaksa disembelih karena kondisi sakit dan bertujuan agar tidak menular kepada ternak lainnya serta dapat dikonsumsi.
Selain itu, dalam dua hari terakhir, jumlah ternak yang mengalami gejala mengarah kepada PMK juga bertambah banyak, data Selasa (24/05/2022) jumlah ternak yang sakit tercatat 696 ekor, data terbaru Kamis (26/05/2022) sudah mencapai 816 ekor atau terjadi penambahan 120 ekor.
Selain itu tingkat penyebaran juga meluas sebelumnya hanya di 14 kecamatan sekarang sudah meluas dan sudah terjangkit di 15 kecamatan, dua kecamatan hingga Jumat (27/05/2022) tidak ada ternak yang sakit yaitu Samalanga dan Peudada, sedangkan 15 kecamatan lainnya sudah ada ternak yang sakit dan paling banyak di Jeunieb.
Disebutkan, dari 816 ekor hasil pendataan dan laporan petugas kesehatan hewan jumlah yang sembuh juga meningkat tajam yaitu mencapai 97 ekor atau 10 persen lebih dari ternak yang sakit.(*)
Baca juga: Pengakuan Lili Herawati Gadis Asal Aceh di Malaysia, Kerja 8 Tahun Tidak Dibayar sampai Patah Gigi