Berita Bireuen

Seluruh Sampel Sapi Sakit di Bireuen Positif PMK

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Puskeswan Bireuen sedang memeriksa ternak di kawasan Gandapura, Bireuen.

Sementara di Aceh Besar, sebanyak 14 ekor sapi yang positif terjangkit PMK dan satu ekor sapi yang terkena virus LSD (penyakit kulit) juga dilaporkan mati.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Aceh Besar, Firdaus SP, mengatakan, 15 sapi yang mati itu berasal dari Kecamatan Lhoknga, Sukamakmur, dan Kecamatan Montasik.

Sedangkan ternak yang sembuh, sebutnya, sebanyak 79 ekor.

Menurut Firdaus, sapi yang sembuh tersebut akan diberi antibiotik, vitamin, obat penurun panas, dan obat- obatan lainnya.

Berdasarkan laporan dari masyarakat, tambahnya, ternak yang terkena virus PMK dan LSD di 14 kecamatan dalam wilayah Aceh Besar mencapai 618 ekor.

Diduga terjangkit

Sedangkan di Aceh Barat Daya (Abdya), enam hewan ternah juga diduga terjangkit PMK.

Kabarnya, enam ternak itu adalah sapi yang diperlihara di kawasan Gampong Kuta Tinggi, Kecamatan Blangpidie sejak beberapa bulan lalu.

Saat ini, petugas Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) setempat dikabarkan sudah turun ke lokasi untuk melakukan penyomprotan kandang dan pengobatan ternak tersebut.

Kabid Peternakan Distanpan Abdya, Laili Suhairi SP, saat dikonfirmasi Serambi, Sabtu (28/5/2022), membenarkan adanya hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK.

“Iya benar, tapi itu masih terindikasi, belum positif, karena yang menentukan itu adalah berdasarkan hasil laboratorium,” ujar Laili.

Namun, sebut Laili, dari ciri-ciri yang dialami enam sapi itu, sudah menjurus ke PMK.

Sebab, sapi-sapi tersebut mengalami peradangan pada mulut, lidah, dan kuku, serta air liurnya berlebih.

Sapi yang terindikasi PMK itu, tambahnya, adalah sapi yang baru masuk dari luar daerah.

“Ciri-cirinya sama dengan PMK, tapi kita belum berani sampaikan itu (terjangkit PMK), tapi kalau terindikasi bisa jadi,” ungkapnya.

Halaman
123

Berita Terkini