Penganiayaan itu pun terhenti, ketika korban mencoba menelpon mertuanya untuk meminta pertolongan atas kejadian penganiayaan itu.
"Saya telpon orang tua kandungnya, nggak ngangkat mungkin lagi rapat di DPRD. Terakhir saya telpon orang tua tirinya yang juga anggota DPR Tebingtinggi, dia yang ngangkat telpon saya disitulah dia berhenti mukuli saya," sebutnya.
Setelah kejadian, pihak keluarga dari pelaku pun tidak ada berupaya mendamaikan keduanya. Malahan, Deasy disuruh angkat kaki dari rumah tersebut.
Ia pun langsung pergi dan melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Polrestabes Medan. Deasy juga mengaku bahwa ini bukan kejadian pertama kalinya.
"Saya langsung melapor. Yang pasti ini bukan yang pertama, sudah sering kali, ini yang terparah yang bikin saya trauma, fisik saya luka. Keluarga juga tidak ada berupaya untuk mendamaikan," ujarnya.
"Tidak ada rencananya untuk dipulangkan saya secara bagus - bagus. Saya harus keluar dari rumah itu, saya sadar diri saya keluar buat laporan," sambungnya.
Ia pun berharap agar suaminya segera ditankap polisi dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
"Semoga dia dapat hukuman yang setimpal dengan apa yang dia perbuat ke saya. Saya rasa udah, lebih baik berakhir. Enggak mungkin juga diteruskan karena sudah tidak manusiawi lagi," pungkasnya.(tribun-medan.com)
Baca juga: 7 Korban Tewas akibat Kecelakaan Maut di Kolaka Utara, 2 di Antaranya Anak-anak
Baca juga: Rezky Adhitya Jadi Ayah Biologis Kekey, Maia Estianty Syok Dengar Cita-cita Anak Wenny Ariani
Baca juga: Berdasarkan Bukti, Empat Pulau yang Beralih ke Sumut Mestinya Kembali ke Pangkuan Aceh Singkil
Tribunnews.com: Anak Anggota DPRD Sumut yang Dilapor Gebuki Istri dan Nikah Siri Dicari-cari Polisi Terancam 5 Tahun