Penulis: Widodo
SERAMBINEWS.COM -- Masih Ingat Tragedi Maut Terowongan Mina yang Merenggut Ribuan Jemaah Haji?
Inilah penyebab terjadinya tragedi maut di terowongan mina, Arab Saudi, ribuan jemaah haji meninggal kala itu.
Sebagaimana dketahui bahwa tepatnya pada musim haji tahun 1990 terjadinya tragedi yang memakan banyak korban jiwa.
Setidaknya lebih dari 1.000 jemaah haji meninggal dunia di terowongan karena desakan yang terjadi.
Sebagian besar korban berasal dari Malaysia, Indonesia, dan Pakistan.
Dalam sebuah kesempatan, salah seorang TKI sekaligus Youtuber, Alman Mulyana mengunjungi tempat tragedi terowongan Mina baru-baru ini.
Dari ribuan korban, lebih dari 600 orang di antaranya merupakan jemaah haji asal Indoensia.
Struktur penghubung ini dibangun sepanjang 550 meter dengan lebar 18 meter dan berfungsi sebagai jalur khusus bagi para jemaah yang akan melaksanakan lempar jumrah.
Hal ini kemudian diperparah dengan matinya kipas angin dan blower di dalam terowongan.
Kipas angin yang berfungsi mengalirkan oksigen mati, dan mengakibatkan udara di dalam terowongan pengap.
Akibatnya, para jemaah merasa sesak napas dan kepanasan.
Oleh karena itu, mereka yang berada di dalam kemudian panik dan bergegas keluar dari terowongan.
Para jemaah datang dari dua arah, berdesak-desakan hingga menarik dan menginjak orang lain.
Tragedi ini menyebabkan 1.426 jemaah meninggal dunia.
Hal itu sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com dalam video di kanal YouTube-nya yang diunggah baru ini, 20 Mei 2022.
"Di sini pernah kejadian maut tahun 1990, orang Indonesia banyak banget korbannya," kata Alman sembari memperlihatkan ke arah terowongan.
"Saya doakan khususnya jemaah haji orang Indonesia yang meninggal di sini semoga husnul khotimah dan masuk ke surga firdaus tanpa hisab," ujar Alman.
Seperti tampak dalam video terbaru Alman, dia melihat situasi terkini terowongan mina.
"Jadi seperti ini kondisi terkini terowongan Mina beberapa minggu lagi menjelang persiapan haji Tahun 2022," kata Alman.
Saat ini di sekitar terowongan tersebut ada perbaikan dalam mempersiapkan jemaah haji dari penjujuru dunia.
Pemerintah Arab Saudi kemudian memperbesar, memperluas, dan meninggikan terowongan hingga menjadi 40 meter dengan ventilasi yang besar memanjang di atas.
Selain itu, dilakukan pula penambahan mesin-mesin besar yang tergantung di atas terowongan dan berfungsi sebagai pengisap udara dan memompa oksigen ke dalam terowongan.
Tak hanya itu, pemerintah setempat kemudian membangun tempat pelemparan jumrah di Mina dengan empat jalur lalu lintas.
Keempat jalur ini dibangun agar para jemaah tidak saling bertabrakan.
"Ini menjadi saksi bisu para jemaah haji khususnya jemaah jai dari Indonesia yang meninggal di sini.
"Tetapi Insya Allah kedepan jangan sampai ada lagi tragedi mina," lanjutnya.
Alman mengatakan bahwa pada saat ini terjadinya tragedi maut karena kepanasan atau pengap di dalam terowongan yang sedang dilalui oleh jemaah haji.
"Terjadi tragedi maut itu karena panas dan blowernya mati," ungkapnya.
"Tuh sudah dibangun dua terowongan ada empat jalur," pungkas Alman.
(Bangkapos.com/Widodo)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Ingat Tragedi Maut Terowongan Mina Arab Saudi, Ribuan Jemaah Haji Meninggal, Ini Penyebabnya
Baca juga: Ingin Tahu Tips Sehat Haji, Ini 3 Cara Dapatkan Tubuh Kuat Selama Ibadah Haji
Baca juga: Biaya Haji di Sri Lanka Sangat Mahal, Harus Gunakan Uang Asing, Ini Jumlahnya
Baca juga: 12 Tahun Menunggu, Kakek Abdurrani dari Abdya Gagal Berangkat Haji: Semoga Ada Keajaiban