Internasional
Biaya Haji di Sri Lanka Sangat Mahal, Harus Gunakan Uang Asing, Ini Jumlahnya
Pemerintah Sri Lanka mengizinkan umat Islam ikut Musim Haji 2022 ini asalkan membayar biaya perjalanan dalam mata uang asing.
SERAMBINEWS.COM, KOLOMBO - Pemerintah Sri Lanka mengizinkan umat Islam ikut Musim Haji 2022 ini asalkan membayar biaya perjalanan dalam mata uang asing.
Saat ini, Sri Lanka sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk, seusai dihantam perseteruan politik.
Bulan lalu, asosiasi penyelenggara haji Sri Lanka mengatakan akan menhentikan layanan karena biaya pengiriman jamaah ke Mekah diperkirakan mencapai $ 10 juta, sekitar Rp 140 juta.
Dikatakan, biaya sebesar itu terlalu tinggi untuk ditanggung negara, karena sedang berjuang mengatasi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan 1948.
Sri Lanka juga telah gagal dalam pembayaran utang luar negeri.
Penangguhan itu dicabut secara kondisional oleh Menteri Agama Vidura Wickremanayake pada Selasa (7/6/2022),
Baca juga: Aksi Protes Pemerintah Tak Terbendung, Perdana Menteri Sri Lanka Akhirnya Mengundurkan Diri
Hal itu diputuskan setelah berkonsultasi dengan anggota parlemen Muslim dan Menteri Lingkungan Naseer Ahamed, yang juga mengawasi urusan Timur Tengah.
“Atas permintaan kelompok Muslim yang dipimpin oleh Menteri Ahmad, kami memutuskan untuk memenuhi kuota jemaah dengan meminta mereka membayar paket haji dalam mata uang asing," kata Wickremanayake kepada Arab News, Rabu (8/6/2022).
Dia menjelaskan kebijakan itu tidak akan mempengaruhi perekonomian nasional.
“Saya telah meminta bank sentral untuk menyusun modalitas pelaksanaan haji ini dan membantu mereka menemukan jalan yang mudah ke dan dari Mekkah tahun ini.”
Muslim membentuk hampir 10 persen dari 22 juta penduduk negara itu, yang mayoritas beragama Buddha.
Tahun ini, negara tersebut telah mengalokasikan kuota 1.585 jamaah untuk melakukan haji.
Setelah Arab Saudi mengumumkan akan mengizinkan 1 juta Muslim asing dan domestik untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat suci di Mekkah.
Baca juga: Oposisi Sri Lanka Siap Bentuk Pemerintahan Baru, Tuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa Juga Mundur
Meskipun kecil kemungkinan Sri Lanka akan memenuhi seluruh kuota, Ahamed, yang membahas masalah ini dengan Wickremanayake, mengatakan pengiriman jumlah jamaah haji dikurangi tahun ini.
Dikatakan, jumlah tahun ini sudah lebih rendah dari tahun 2019, sebelum pandemi virus corona membatalkan perjalanan haji.