Berita Bireuen

Kakak Farhan Histeris Lihat Rekonstruksi Kasus Temuan Mayat dalam Sumur di Bireuen

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BIREUEN - Polres Bireuen menggelar rekonstruksi (reka ulang) kasus pembunuhan terhadap Farhan (20), warga Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka, Bireuen, di Mapolres setempat, Kamis (9/6/2022).

Kakak korban, Raudah (35), histeris saat melihat reka ulang kasus pembunuhan terhadap adiknya.

Raudah menangis dan menjerit-jerit saat menyaksikan adegan demi adegan yang diperagakan oleh tersangka Ism (27) dalam rekonstruksi tersebut.

Raudhah juga membantah keterangan tersangka yang menyebutkan bahwa ia menghabisi korban karena handphone (Hp)-nya yang dipinjam Farhan tak kunjung dikembalikan meski sudah beberapa kali diminta.

“Tidak ada itu, bohong itu, semua rekayasa tersangka,” teriak Raudah dengan suara keras.

Lalu, Raudhah ditenangkan oleh anggota Polres Bireuen dan kemudian ia diarahkan untuk duduk di teras Mapolres setempat.

Selain Raudhah, reka ulang itu juga dihadiri ibu korban, Maryani (60).

Sedangkan ayah korban, Ismail (70) tidak bisa hadir karena sakit.

Mereka didampingi Mukhtaruddin (63), Keuchik Gampong Pulo Pineung Meunasah Dua.

Baca juga: Dendam Gegara Handphone, Pemuda di Bireuen Tega Bunuh Sahabat Sendiri, Digorok Lalu Dibuang ke Sumur

Baca juga: Pembunuh Farhan Ikut Shalati Korban, Kasus Temuan Mayat Dalam Sumur di Bireuen

Kakak Farhan dengan linangan air mata mengaku, ia tahu betul karakter adiknya dan bila ada utang selalu diberitahukan kepada keluarga dan dibayarnya.

Raudhah juga mengaku kenal dengan tersangka yang sejak kecil sepermainan dengan adiknya Farhan.

“Saya kenal betul perilakunya (tersangka-red) dan ia banyak melakukan perbuatan kriminal.

Jadi, jangan disalahkan adik saya, adik saya tidak seperti dia.

Pengakuan terdakwa itu semuanya rekayasa dia,” jelas Raudhah.

Raudah yang duduk di teras Mapolres Bireuen didampingi ibunya, Maryani, mengungkapkan, sesudah membunuh adiknya, tersangka masih juga menyalahkan korban, dan mengaku ada utang Hp, serta sejumlah informasi lainnya.

Pada kesempatan itu, Raudhah juga ikut menjelaskan tentang perilaku tersangka.

Raudah berulang-ulang mengusap air mata saat mengenang adiknya yang meninggal akibat dibunuh tersangka.

Ia menyatakan, utang nyawa dibalas nyawa dan berharap tersangka dihukum mati.

”Saya tahu betul perilaku tersangka sejak kecil, dimana ia sering melakukan perbuatan tidak baik,” ulang Raudhah.

“Sudah salah, membunuh, buat berbagai rekayasa lagi.

Kami minta tersangka dihukum mati,” ucapnya berkali-kali.

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat Farhan (20) ditemukan dalam sumur tua pada salah satu kebun di Dusun Lhok Weng, Gampong Bugak Mesjid, Kecamatan Jangka, Bireuen, pada Selasa (3/5/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

Temuan mayat itu mengejutkan warga setempat dan kemudian langsung dilaporkan ke Polsek Jangka dan pihak terkait lainnya.

Keuchik Bugak Mesjid, Mukhtaruddin (51), mengatakan, mayat tersebut ditemukan di kebun milik Aman Surya (50), warga desa tersebut.

Kerja keras jajaran Polres Bireuen dalam mengungkap kasus pembunuhan, akhirnya membuahkan hasil.

Ternyata, Farhan dihabisi oleh Ism (27), warga desa yang sama yang juga teman korban.

Ism ditangkap polisi pada Selasa (3/5/2022) lalu dan baru mengaku membunuh Farhan pada Rabu (4/5/2022) malam.

25 Adegan

Rekonstruksi ulang terdiri atas 25 adegan yang diawali dari rumah tersangka.

Tersangka dengan tangan terborgol dan diapit dua anggota Polres Bireuen menjelaskan kronologi pembunuhan tersebut dengan lancar.

Sementara korban Farhan diperankan oleh Briptu Muhammad Zikran, anggota Polres Bireuen.

Menurut tersangka, pada Senin (2/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB, ia dan korban bertemu.

Pada malamnya sebelum waktu shalat Tarawih, menurut Ism, Farhan datang ke rumahnya dan mengajak untuk nyabu.

Lalu, keduanya mengendarai sepeda motor pergi untuk membeli sabu pada salah satu warung kopi seharga Rp 100 ribu.

“Setelah itu kami pergi ke kebun untuk isap sabu sambil duduk.

Setelah itu, saya dan Farhan pulang ke rumah saya dan ia (korban) kemudian main Higgs Domino,” ujar Ism.

Setiba di rumah, tersangka mengambil pisau dan kemudian diselip di pinggangnya.

Lalu, ia pergi lagi untuk membeli sabu di tempat yang sama.

Setelah sabu didapat, tersangka dan korban kembali mengisap sabu pada salah satu kebun dan sepeda motor diparkirkan di dekat tempat mereka duduk untuk nyabu.

Adegan berikutnya, saat korban sedang main game, tersangka meminta Hp untuk main game.

“Mana HP, saya main game, tidak dikasih.

Saya tanya kapan bayar Hp saya,” kata Ism.

Adegan Ke-10, sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka kembali meminta pinjam HP korban, namun tidak dikasih sehingga ia.

Lalu, tersangka bangun dari duduk dan menarik pisau dari pinggangnya.

Setelah itu, ia langsung menggorok leher korban yang sedang duduk.

Akibatnya, korban terjatuh.

Meski korban sudah terjatuh ke tanah, tersangka kembali menggorok leher Farhan dan kemudian tersangka juga menusuk korban di punggungnya.

Usai melakukan aksinya, tersangka mengaku ketakutan dan ia kemudian duduk agak jauh dari korban yang sudah tergeletak di tanah dengan bersimbah darah.

Lalu, tersangka mengambil Hp korban dan kemudian ia menggunakan Hp tersebut sebagai senter.

Setelah itu, tersangka menarik kaki korban untuk dibawa ke dekat sumur.

Lalu, tersangka mengangkat korban dan dengan memegang di pinggang, korban dibuang ke dalam sumur.

Tersangka Ism kemudian mengambil dompet korban.

Pada adegan berikutnya, tersangka memindahkan sepeda motor korban ke tempat lain yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

Lalu, ia membuang sandal korban ke rumpun pohon rumbia.

Setelah itu, tersangka membakar baju dan celananya yang ada ada percikan darah, pisau juga dibakar untuk menghilangkan jejak.

Pada adegan terakhir, tersangka pulang ke rumahnya untuk mandi dan mengganti pakaian.

Selanjutnya, ia pergi ke salah satu kios di desa tempat tinggalnya.

Untuk melengkapi berkas

Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, melalui Kasat Reskrim, AKP Arif Sukmo Wibowo SIK, didampingi Kaur Identifikasi, Aipda Asrul Azwan, kepada Serambi, kemarin, menjelaskan, rekonstruksi ini dilakukan pihaknya untuk melengkapi berkas kasus tersebut sebelum diajukan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bireuen.

Reka ulang itu juga dihadiri Muhadir SH yang mewakili Kasie Pidum Kejari Bireuen serta dua penasihat hukum terdakwa yaitu Muhammad Ari SH dan Syamsul Bahri.

Amatan Serambi, tersangka yang sudah ditahan sejak minggu kedua Mei 2022 lalu agak kesulitan berjalan karena pada kaki terdapat bisul dan kedua tangannya diborgol.

Setiap adegan dicatat untuk dicocokkan dengan pengakuan tersangka dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Muhadir yang didampingi stafnya juga menanyakan ulang terhadap beberapa adegan yang dilakoni tersangka.

Lalu, tersangka memberikan penjelasan termasuk berapa uang yang digunakan membeli sabu dan kemudian diisapnya bersama berdua.

Rekonstruksi yang berlangsung sekitar dua jam lebih berjalan lancar.

Selama Ditahan, Tersangka Puasa Senin Kamis

Ism (27) warga Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka, Bireuen, yang merupakan tersangka pembunuhan terhadap Farhan (20), warga desa yang sama, ketika ditawari minum saat rekonstruksi kasus itu di Mapolres Bireuen, Kamis (9/6/2022), mengaku sedang puasa.

“Saya sedang puasa Senin dan Kamis,” ujar Ism singkat.

Seusai rekonstruksi, kepada Serambi dan sejumlah wartawan lain, Ism mengatakan, sejak ditahan di sel Mapolres Bireuen, beberapa waktu lalu, ia sudah melaksanakan ibadah wajib dan puasa Senin-Kamis.

Menurut Ism, ia melaksanakan ibadah wajib dan puasa Senin Kamis karena dirinya sudah melakukan dosa besar membunuh orang (Farhan).

“Saya sudah khilaf dan minta maaf.

Saya sudah melakukan dosa besar yaitu membunuh orang.

Mudah-mudahan dengan melaksanakan ibadah wajib dan puasa Senin Kamis, saya diampuni,” ungkap tersangka Ism.

Ditanya mengapa jalannya agak pincang saat rekonstruski itu, Ism mengatakan jalannya pincang karena ada bisul di paha.

Karena itu, sesekali tersangka mengeluh kesakitan.

“Ada bisul di paha, kadang-kadang sakit,” ujarnya. (yus)

Baca juga: Tragis, Gara-gara Mas Kawin, Tiga Perempuan Ditemukan Tewas Dalam Sumur, Ada Pesan Terakhir di WA

Baca juga: Kasus Mayat Dalam Sumur di Jangka Bireuen, Barang Bukti Lengkap, Hasil Visum Sudah Ada

Berita Terkini