Berita

Proyek Jembatan dengan Dana Rp 7,5 Miliar belum Ditender, Ketua DPRK Pidie Angkat Bicara

Penulis: Muhammad Nazar
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail (tengah) meninjau abutment jembatan Jumpoh Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Rabu (15/6/2022), telantar. FOR SERAMBINEWS.COM

" Penetapan APBK Pidie tahun 2022 di lakukan tanggal 17 November 2021.  Artinya 13 hari lebih cepat dari regulasi yang ditentukan.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Proyek jembatan Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Rabu (15/6/2022), belum ditender.

Dana untuk pembangunan jembatan melintasi dasar aliran sungai (DAS) Tiro itu telah diplotkan dana Rp 7,5 miliar.

Anehnya, penetapan APBK Pidie tahun 2022 telah disahkan paling awal dibandingkan pada tahun sebelumnya.

" Penetapan APBK Pidie tahun 2022 di lakukan tanggal 17 November 2021.  Artinya 13 hari lebih cepat dari regulasi yang ditentukan.

Dan, penetapan APBK setiap tahunnya dilakukan tanggal 30 November," kata Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail SPdI MAP, kepada Serambinews.com, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Begini Penjelasan Polisi Soal Nenek Meninggal Dengan Usus Terburai di Lantai

Menurutnya, hingga pertengahan tahun 2022, proyek dengan dana cukup besar itu belum dieksekusi.

Dirinya telah mengingatkan dalam pidato ketua saat sidang paripurna usul pemberhentian bupati dan wakil bupati pada tanggal 7 Juni 2022 di Gedung DPRK Pidie, agar menjadi atensi serius dari bupati.

Dikatakan, jembatan itu merupakan perjuangan panjang bagi dewan terutama bagi dirinya yang selalu menflow-up progran itu menjadi program prioritas pada tahun 2022.

" Saya sudah tiga kali turun ke lapangan meninjau langsung abutment yang telah tujuh tahun terbengkalai," tegas politikus Partai Aceh itu.

Menurutnya, masyarakat dua kecamatan, baik Mutiara Timur dan Mutiara sangat membutuhkan jembatan tersebut. Sarana penyebrangan itu dapat mempersingkat jalur transportasi bagi warga maupun anak sekolah. 

Kata Mahfuddin, sebenarnya tahun 2020 sudah pernah dianggarkan Rp 7 miliar untuk jembatan itu, tapi akhirnya kandas karena terjadinya refocusing besar besaran terhadap APBK Pidie.

" Iya kita maklumi karena pandemi Covid-19. Tahun 2022 kita perjuangkan lagi karena terjadi inflasi harga, maka kami sampaikan ke Dinas PUPR Pidie diplotkan dana kembali Rp 7, 5 miliar," pungkasnya. (*)

Baca juga: Hadi Tjahjanto, Eks Panglima TNI Resmi Jadi Menteri ATR, Miliki Harta Rp20,5 Miliyar, Ini Rinciannya

Baca juga: Naik Haji Gantikan Almarhum Orangtua, Muslim Asal Pidie Jaya Meninggal Jelang Landing di Arab Saudi


 
 
 

 
 
 
 
 
 

 
 
 

Berita Terkini