Hal tersebut sesuai dengan Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah 1443 Hijriah.
Sementara itu, apabila merujuk pada keputusan Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU), maka terkait jadwal puasa Arafah 2022 masih harus menunggu keputusan sidang isbat dan hasil rukyatul hilal.
Mulai kapan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dikerjakan?
Selain Puasa Arafah, masih ada ibadah puasa lain yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Dzulhijjah.
Misalnya seperti puasa Tarwiyah yang juga banyak dikerjakan oleh umat muslim menjelang perayaaan Hari raya Idul Adha.
Namun, apakah hanya pada dua hari itu saja yang disunnahkan untuk berpuasa di bulan Dzulhijjah?
Ustadz Abdul Somad alias UAS dalam sebuah video tanya jawab singkat di YouTube sudah pernah memberikan penjelasannya soal puasa sunnah bulan Dzulhijjah.
Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik unggahan Youtube Fodamara Tv, dai yang akrab disapa UAS ini menjelaskan, dalam Islam, ada 4 bulan haram atau mulia.
Keempat bulan yang dimaksud itu adalah Dzulqaedah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab, sebagaimana telah disebutkan dalam QS. At-Taubah ayat 36.
Berikut video penjelasan lengkap UAS .
Baca juga: Hukum Kurban Untuk Orang yang Sudah Meninggal Menurut 4 Mazhab, Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad
UAS dalam video tersebut menerangkan, ada sebuah dalil yang menyerukan umat muslim untuk melaksanakan puasa pada keempat bulan-bulan haram itu.
Akan tetapi, dalil yang dimaksud merupakan dalil umum.
“Waminal hurumi fashaum, berpuasalah engkau di bulan-bulan haram,” ujar UAS.
Berdasarkan dalil tersebut, lanjutnya, jika ada yang ingin mengerjakan puasa penuh di bulan Dzulhijjah dibolehkan.
Kecuali 4 hari yang diharamkan dalam bulan ini, yakni hari nahar (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).