Dikatakan, sungai ikan mati merupakan sebagai tempat mata pencarian warga hari-hari seperti menjala ikan, mancing serta mencari lokan.
Namun sejak tercemar penduduk sangat mengeluh karena 70 persen Lawa Batu tergantung pada sungai.
"Kami berharap segera dilakukan upaya oleh pihak terkait terkait dampak dirasakan masyarakat," katanya.
Baca juga: Dihipnotis, Enam Mayam Emas Milik Warga Tijue Pidie Lenyap, Begini Penampilan Pelaku Saat Datang
Diakuinya, tim DLH telah turun mengambil sampel air serta memeriksa ikan dengan membelah.
Dari pengamatan bahwa sungai itu tercemar limbah serta air hitam pekat dan berminyak.
"Kalau racun biru di dalam ikan. Ini air merata sepanjang sungai hitam pekat. Ikan mati juga merata," katanya.
Terkait kasus dugaan pencemaran limbah menyebabkan ikan mati, tim DLH dan DPRK melakukan peninjauan ke sebuah pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) PT BSP.
Tim turun dari DLH Plt Kadis Jufrizal, dan DPRK terdiri Zulkarnain, Junib Arianto, Bustaman dan Saiful Bahri.(*)
Baca juga: Surya Paloh: Untuk Apa Pemilu? Lebih Baik Tidak Ada Pemilu Kalau