* Warga Aceh Sakit di Malaysia, Diurus Warga Flores
Melisa yang selama ini mengalami gangguan jiwa di Malaysia akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya Desa Pulonas Baru, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara (Agara).
Atas perintah pimpinan Partai Aceh, seluruh biaya pemulangannya akan ditanggung oleh Anggota DPRA, Yahdi Hasan.
BEBERAPA hari lalu, seorang gadis asal Aceh Tenggara ditemukan mengalami gangguan jiwa di Malaysia.
Gadis tersebut diidentifikasi bernama Melisa (28), asal Desa Pulonas Baru, Kecamatan Lawe Bulan.
Selama dua tahun ini Melisa ditampung dan dirawat oleh seorang warga Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kabar itu diperoleh Serambi dari Ketua Bireuen Bersatu Aceh Malaysia, Haikal dan Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA) di Malaysia, Sabtu (6/8/2022) siang.
“Kita belum mengetahui berapa lama dia di Malaysia, mungkin sekitar 6 tahunan,” ujar Haikal.
Mendapati adanya warga Aceh di Malaysia tanpa sanak saudara, Haikal bersama SUBA melakukan penelusuran keberadaan keluarga Melisa di Aceh.
Baca juga: Yahdi Hasan Sampaikan Kondisi Banjir Bandang ke Pimpinan DPRA
Baca juga: Yahdi Hasan akan Perjuangkan Irigasi
Dalam akun facebook-nya pada 1 Agustus 2022, Haikal memposting bantuan untuk mencari keberadaan keluarga Melisa yang mengaku sebagai warga Kutacane, Agara.
Upaya tersebut membuahkan hasil.
Beberapa hari kemudian diperoleh informasi tentang keluarganya yang ternyata merupakan keluarga kurang mampu.
Tetapi sayangnya, pihak keluarga tidak memiliki dana untuk memulangkan Melisa ke Aceh.
“Keluarganya memang tidak mampu.
Kalaupun Melisa meninggal di Malaysia, keluarganya minta dimakamkan di sana aja karena mereka tak mampu membiayai,” tutur Haikal.
Karena itu, Haikal berharap ada uluran tangan dari masyarakat Aceh untuk bisa memulangkan Melisa agar berkumpul kembali bersama keluarganya.
Sementara pihaknya akan membantu mengurus segala keperluan dokumen di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
Kabar tersebut ternyata sampai ke telinga Pimpinan Partai Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) dan Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), dan segera memerintahkan kader partai, Yahdi Hasan untuk memfasilitasi kepulangan Melisa ke Indonesia.
Yahdi Hasan yang juga Anggota DPRA ini mengaku siap menanggung seluruh biaya pemulangan Melisa dari Malaysia hingga ke kampung halamannya di Agara.
Pihaknya akan bekerja sama dengan Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA) Malaysia, Tgk Bukhari Ibrahim dan Ketua Bireuen Bersatu Aceh Malaysia, Haikal.
"Saya Yahdi Hasan, Anggota DPR Aceh Dapil 8, kami bekerja sama dengan Bang Bukhari SUBA dan juga Haikal sebagai pengurus organisasi masyarakat Aceh yang di Malaysia, bekerja sama dalam hal memulangkan Melisa ke Indonesia dari Malaysia dan langsung ke Kabupaten Aceh Tenggara," kata Yahdi kepada TribunGayo.com, Minggu (7/8/2022) malam.
"Saya akan menanggung seluruh biaya administrasinya dan seluruh biaya yang keluar dari keluarganya.
Bahkan juga menanggung semua biaya pengobatannya.
Semoga bisa segera pulih dari sakitnya," sambungnya lagi.
Yahdi Hasan juga mengaku mendapat telepon langsung dari pihak Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang juga ingin membantu memulangkan Melisa.
Yahdi lalu mempersilakan pihak Kemensos untuk membantu, tetapi jangan setengah-setengah, harus tuntas seluruhnya.
“Jadi kalau mereka (Kemensos) memang mau mengurus, tapi urus sampai tuntas, dari A sampai Z.
Jangan cuma hanya di tengah jalan masuknya.
Kalau mau tanggung semua biayanya, oke," cetus Anggota DPRA dari Aceh Tenggara ini.
Tetapi kalau pihak Kemensos tidak sanggup mengurus seluruhnya, Yahdi Hasan mengaku siap menanggung seluruh biaya pemulangan, termasuk juga biaya pengobatan Melisa.
“Saya sudah menyiapkan semua dananya dengan dana pribadi saya," sebut Yahdi Hasan.
Lebih lanjut, Yahdi menyampaikan, Senin (8/8/2022) kemarin ia bersama kawan-kawan di Malaysia melakukan pengurusan dokumen Melisa di KBRI Kuala Lumpur.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan teman-teman di Malaysia, Anggota partai Aceh, Asrizal Anggota DPRA dari PAN, keluarga Melisa dan juga dengan Melisa sendiri.
“Pihak keluarga merasa sangat bersyukur atas kepulangan Melisa ke kampung halamannya di Aceh Tenggara,” ungkap Yahdi Hasan.
Terhadap pihak-pihak lain yang ingin ikut membantu kepulangan Melisa, Yahdi mempersilahkan untuk menghubungi dirinya.
Yahdi mengaku siap menerima bantuan yang diberikan asal tidak menganggu proses administrasi yang sedang berjalan.
"Kita pada dasarnya tidak menutup pintu siapapun yang mau berbuat baik, Allah pasti akan mencatat.
Tapi kalau mau masuk sebagai Pemerintah, silakan tanggung semua, jangan nanggung setengah-setengah," pungkas politisi Partai Aceh ini. (*)
Baca juga: Heboh Butiran Emas di Sungai Alas, Anggota DPRA Yahdi Hasan Akan Koordinasi dengan Dinas ESDM
Baca juga: Tak Dukung ALA, Asrul Amin tantang Yahdi Hasan Alihkan Dana Pokirnya untuk Proyek Multiyears