Berita Bener Meriah

Tak Dukung ALA, Asrul Amin tantang Yahdi Hasan Alihkan Dana Pokirnya untuk Proyek Multiyears

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Fraksi Partai Aceh, Yahdi Hasan menyatakan, bahwa pemekaran Aceh Leuser Antara (ALA) bukan keinginan..

Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Pemuda Gayo Lues, Asrul Amin. 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Fraksi Partai Aceh, Yahdi Hasan menyatakan, bahwa pemekaran Aceh Leuser Antara (ALA) bukan keinginan rakyat, melainkan kepentingan elit politik. 

Ia juga menegaskan, bukan dalam kapasitas mendukung atau tidak masalah pemekaran ALA, dirinya hanya menyatakan bahwa isu tersebut dimainkan oleh segelintir orang dan kelompok, kata Yahdi Hasan di salah satu media.

Terkait pernyataan itu, anggota DPRA asal dapil VIII (Gayo Lues-Aceh Tenggara) mendapat kecaman.

Pemuda Gayo Lues, Asrul Amin, mengatakan, jika Yahdi Hasan yang merupakan anggota DPRA ingin membangun wilayah Tengah Aceh, khususnya Gayo Lues dan Aceh Tenggara, maka berani alihkan dana pokirnya untuk pembangunan proyek multiyears untuk dapilnya.

“Sudah satu tahun menduduki kursi DPRA, apa yang sudah dibawa ke dapilnya, saya tantang beliau untuk terbuka tentang program apa saja yang telah berhasil,” ujar Asrul Amin sebagaimana rilis yang diterima Serambinews.com, Sabtu (26/9/2020) malam.

Asrul yang juga Sekretariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menambahkan, soal pemekaran ALA, harus tetap diperjuangkan dan menjadi tujuan bersama, terlepas kapan provinsi ALA itu akan lahir, karena secara manfaat sangat banyak, terutama pada sisi pemerataan pembangunan daerah maupun yang lainnya.

“Saya berharap beliau lebih jeli melihat aspirasi rakyat serta arah pembangunan di daerah asalnya pemilihannya,” sebutnya.

Ia juga berharap kepada semua elemen di enam Kabupaten/Kota agar tetap bersatu dan solid untuk menyatukan kekuatan demi terwujudnya cita-cita bersama.

“Terus bergerak secara struktur dan masif karena perjuangan provinsi ALA bukan sesuatu yang diharamkan, kita tidak meminta merdeka atau melakukan tindakan makar yang dilarang oleh negara, melainkan hanya meminta pemekaran dengan alasan untuk kesejahteraan masyarakat wilayah Tengah Aceh,” sebut Asrul yang merupakan mantan mahasiswa STAIN Gajah Putih Takengon.(*)

Ladang Ganja Seluas 7 Hektare Ditemukan di Aceh Besar, Pemusnahan Langsung Dilakukan di Lokasi

Peringati HUT ke-33, Den Arhanud-001/CSBY, Lakukan Baksos dan Gelar Khitanan Massal Secara Gratis

Begini Cara Muzakkar A Gani Kendalikan Pemerintahan Kabupaten Bireuen dari Tempat Karantina

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved