JANTHO - SMA Modal Bangsa (Mosa) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Aceh.
Penandatangan kerja sama itu dilakukan di sekolah tersebut, kawasan Blangbintang, Aceh Besar, Jumat (12/8/2022).
Kerja sama dengan ICMI dan BNN Aceh itu diprakarsai Ketua Komite SMA Modal Bangsa, Bukhari M Ali.
Hadir pada kegiatan itu Pengurus MPW ICMI Aceh, Prof Eka Srimulyani SAg MA PhD yang bertindak sebagai pengantar acara tersebut Bukhari M Ali mengatakan, tujuan kerja sama itu untuk memberi pemahaman terhadap siswa perihal bahaya bullying dan narkotika di lingkungan sekolah.
"Misal seperti bully itu kan sangat berbahaya sekali.
Karena berdampak pada mental korban bully itu sendiri.
Sama halnya dengan narkoba, ia dapat merusak," katanya.
"Selain itu, nanti tim psikolog juga ke kelas-kelas untuk menjelaskan ke siswa tentang bahaya bullying itu.
Dan kegiatan itu dilakukan selama dua hari hingga besok," lanjut Bukhari.
Baca juga: Fira Rizatul Sofia, Siswa Mosa Raih Tiket Nasional Ajang Aksi Musik Anak Bangsa
Baca juga: Siswi SMA Unggul CND Langsa Wakili Aceh dalam Ajang LDBI Nasional, Bersama Siswa Mosa & Putra Bangsa
Sementara itu, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) ICMI Aceh, Prof Ir Samsul Rizal mengatakan, prilaku bully ini kerap kali ditemukan pada anak-anak usia remaja.
Mulai dari bullying fisik, verbal dan sebagainya kerap ditemukan.
Terlebih pada lingkungan sekolah.
Dampak bullying tersebut, sangat berpengaruh pada tekanan psikologis korban.
"Jangan sia-siakan hidup kita dengan bully dan narkoba.
Kita harus menjadi sesuatu yang berguna bagi orang lain," katanya.
Mantan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) itu mengingatkan kepada para siswa Modal Bangsa, agar jangan sampai mental seseorang itu rusak akibat prilaku bullying.
Terlebih, lanjut dia, saat ini terjadi fenomena cyber bullying.
Dimana, perilaku bully tidak lagi dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui perantara media sosial seperti instagram, WhatsApp dan sebagainya.
"Perlu ada pemahaman-pemahaman kepada para siswa agar tak terjadi bully cyber ini.
Karena ketika di media sosial mengejek atau menghina seseorang, apa yang pernah anda katakan tidak akan pernah hilang dan akan terus terekam.
Untuk mencegah bully itu satu hal yang harus ditekankan ialah kita jangan jauh dari agama," imbuhnya.
Sementara untuk mengajak siswa menghindari narkoba, Kepada BNN Aceh, Brigjen Pol.
Heru Pranoto yang diwakili, Plt Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Aceh, Suharmansyah mengatakan, fenomena saat ini di Indonesia, kerap ditemukan kasus anak-anak usia remaja menjual narkotika jenis sabu.
Alasannya pun, hampir sama yakni untuk mencari pekerjaan.
"Anak usia sekolah juga kerap ditemukan menjual sabu.
Ini menjadi perhatian kita," kata Suharmansyah.
Terlebih lanjut dia, sat ini Aceh berapa di peringkat enam sebagai daerah di Indonesia dengan tingkat penyalahgunaan narkotika.
Apalagi, Aceh juga menjadi daerah rawan pintu masuk narkoba.
"Terakhir kasus besar yang berhasil diungkap yakni, polisi berhasil mengungkap 2,7 ton sabu di salah satu daerah di Aceh," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan data 2019-2020, sebanyak 234 kawasan di Aceh masuk dalam kawasan rawan narkoba.
"Cara terbaik untuk menghindari dari paparan narkoba ialah, lingkungan yang positif.
Dan menjauhi bahan haram tersebut.
Sebab dia merusak masa depan generasi bangsa," pungkasnya. (i)
Baca juga: Sekda Tinjau Vaksinasi di SMA Mosa dan Dayah
Baca juga: SMA Mosa Proritas Pengembangan Sarana