OLEH Dr MURNI S Pd I MPd, Wakil Ketua III STAI Tgk Chik Pante Kulu
SALAH satu kemajuan teknologi yang berkembang sangat pesat saat ini yaitu telepon genggam atau biasa disebut handphone atau gadget.
Dengan adanya handphone ini, mempermudah manusia untuk berkomunikasi tanpa mengenal jarak.
Lihatlah fenomena saat ini di mana mulai anak berumur di bawah 2 sudah diberikan gadget dengan alasan anaknya tidak menangis atau rewel, sehingga sang ibu atau ayah bisa istirahat dan beraktivitas yang lain.
Begitu juga dengan anak usia 3 hingga 6 tahun sangat mahir bermain game dengan aplikasi yang sangat mengasyikkan.
Apalagi anak SD usia 7 sampai 12 sudah mahir bermain game dengan banyak membuang waktu dengan percuma.
Hal yang sama juga terjadi dengan siswa SMP dan SMA yang sudah mulai mencari jati diri mereka dan sudah mulai tertarik dengan lawan jenis.
Inilah saat-saat yang paling berbahaya.
Karena mereka sudah pandai menggunakan berbagai media sosial untuk halhal negatif dan cenderung pornografi.
Baca juga: Lindungi Pelajar dari Kecanduan Gadget, Aceh Tamiang Mulai Berlakukan Belajar Full Day
Baca juga: Sering Main Gadget, Mata Bocah Ini Mendadak Juling dan Harus Dioperasi, Ibunya Menyesal
Ditambah lagi dengan mendownload dan menginstall aplikasi game yang berbau pornografi.
Belum lagi, adik dan kakak berkelahi gara-gara berebut gadget demi bisa bermain game.
Ada anak yang sibuk main gadget di dalam masjid saat azan sedang berkumandang.
Di media masa kita membaca, banyak orang main game judi online yang bernama Chip High Domino dan sejenisnya yang banyak membuang waktu, pikiran, uang dan tenaga dengan sia-sia, justru yang ada hanya dosa.
Memasuki pertengahan Februari 2020, kasus Covid-19 semakin meningkat.
Pemerintah pusat menggalakkan Belajar Dari Rumah (BDR) di beberapa daerah.