Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Insiden padamnya lampu utama stadion H Dimurthala yang berujung dengan kerusuhan dan pembakaran sejumlah fasilitas, diduga ada sabotase oknum tertentu.
Pasalnya, lampu utama stadion tersebut padam saat lima menit menjelang kick off.
Hal itu juga, yang menyulut emosi para suporter hingga berujung pembakaran dan perusakan fasilitas yang ada di dalam stadion.
Pag tadi usai kerusuhan itu terjadi, tampak sejumlah manajemen Persiraja melakukan proses pembersihan di lapangan.
Fasilitas berupa tempat duduk pemain, jaring gawang, papan reklame dan sejumlah fasilitas yang dibakar oleh massa mulai dipindahkan.
Presiden Persiraja Banda Aceh, Zulfikar SBY menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh dan pecinta bola atas insiden tersebut.
"Mewakili manajemen, kami mohon maaf sebesar-besarnya," kata Zulfikar di ruang konferensi pers Stadion H Dimurthala, Selasa (6/9/2022).
Ia mengatakan, atas insiden tersebut juga pihak dari Polda Aceh saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait kerusuhan di stadion kala Persiraja Banda Aceh hendak menjamu PSMS Medan pada pukul 20.30 wib.
Ia juga mengaku sudah dipanggil oleh Polda Aceh untuk dimintai keterangannya.
"Kita sudah sampaikan secara terbuka kepada Ditreskrimum Polda Aceh. Mereka terus menilai dalam melakukan penyelidikan atas insiden semalam," ujarnya.
"Kita sedang menunggu hasil dari Polda Aceh tentang kejadian semalam. Apakah ada tersangka atau tidak," lanjutnya.
Selain itu kata dia, insiden kerusuhan yang terjadi juga menurutnya sangat memalukan terkhusus bagi klub.
Sebab, menurutnya kerusuhan yang terjadi juga sangat memalukan masyarakat Aceh.
Meski begitu lanjut dia, saat ini pihaknya juga sudah menyurati PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melakukan pertandingan ulang melawan PSMS Medan.