SERAMBINEWS.COM – Menjadi Tenaga kerja wanita (TKW) di Negara Lain ternyata tidak seindah seperti yang kita bayangkan.
Banyak juga TKW yang menderita selama bekerja di Negara Lain, termasuk TKW asal Aceh yang bekerja di malaysia.
Selama ini banyak TWK asal Aceh yang dianiaya oleh majikan hingga tak dibayar gajinya selama bekerja di Malaysia.
Seperti yang dialami Lili Herawati (25) gadis asal Desa Blang Kandis, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, menjadi korban penyiksaan dan penyekapan yang dilakukan majikannya di Malaysia selama 8 tahun.
Selama bekerja dan disekap 8 tahun oleh majikannya, sepeser uang gaji yang dijanjikan tak pernah ia terima.
Lili kini sudah kembali ke kampung halamnnya di Aceh Tamiang setelah manjikannya dinyatakan bersalah dan di proses hukum.
Bahkan Lili hampir pingsan saat memeluk sang ayah setelah 8 tahun hilang tanpa kabar.
Nasib pilu lainnya menimpa TKW asal Aceh Utara di Malaysia yang dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK).
TKW asal Aceh Utara ini dijadikan PSK yang dilakukan oleh temannya sendiri setelah kabur dari rumah majikan di di Malaysia.
Wanita malang itu ditempatkan di rumah bordil dan disuruh jadi pelacur untuk melayani pria hidung belang.
TKW tersebut berinisial MR (38) asal Aceh Utara yang sudah merantau ke Malaysia sejak awal tahun 2022 lalu.
Baca juga: Kabur dari Rumah Majikan, TKW Asal Aceh Utara Malah Dijadikan PSK oleh Temannya di Malaysia
Ketua Bireuen Bersatu Aceh Malaysia, Haikal mengatakan, berdasarkan pengakuan MR kepada Haikal, ia mulai bekerja di Malaysia sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Pulau Pinang.
“Dia bekerja rumah majikannya selama 5 bulan. Dan selama itu pula dia tidak dibayarkan gaji sehingga mengambil keputusan untuk kabur dari rumah majikannya tersebut,” ujar Haikal kepada Serambinews.com, Selasa (6/9/2022).
Sebelum kabur, MR terlebih dahulu menghubungi temannya untuk meminta bantuan.
Setelah bertemu dengan temannya, korban MR kemudian dibawa menuju sebuah rumah dan ditempatkan di sana.
Teman tersebut selanjutnya menawarkan kepada MR untuk bekerja pada pusat kebugaran (gym/fitness center).
Namun naas, MR tidak bekerja di gym melainkan dibawa ke rumah bordil untuk melayani pria hidung belang.
“Dia ditipu dan dijual oleh temannya tersebut. Awalnya dijanjikan kerja di gym, tiba-tiba disuruh jadi pelacur,” ujar Haikal.
Baca juga: Akhirnya TKW Aceh Tamiang yang Disekap Majikan di Malaysia Pulang Kampung Disambut Tangisan
MR tidak pernah melakukan perbuatan haram tersebut selama dua minggu ditempatkan di rumah bordil itu.
Korban kemudian menceritakan pihak keluarganya dan menceritakan apa yang dialaminya.
Seorang dari keluarga MR kemudia menghubungi Haikal untuk meminta pertolongan.
Mendengar hal tersebut, Haikal selanjutnyamengubungi Dewan Penasehat Bireuen Bersatu Aceh Malaysia, Haji Man yang saat itu berada di Aceh.
Haji Man kemudian segera bertolak ke Malaysia dengan menggunakan pesawat udara.
“Kami sama-sama pergi ke sana untuk menyelamatkan dengan membayar MR,” jelas Haikal.
Pada Senin (5/9/2022) pukul 10:00 malam waktu setempat, MR berhasil diselamatkan dari rumah bordil tersebut.
“MR saat ini sudah bersama kami.
Dia pernah diancam akan dijual ke warga India jika tidak mau berkerja melayani pria hidung belang,” tambahnya.
Ketua Bireuen Bersatu Aceh Malaysia, Haikal berpesan kepada siapapun termasuk wanita agar berhati-hatilah terhadap ajakan bekerja oleh seseorang.
“Kami berharap agar berhati hatilah saat ke Malaysia bagi yang perempuan dan jangan mudah terpengaruh dengan ajakan-ajakan berkerja bila kita tidak mengenali,” pesan Haikal. (Serambinews.com)
Baca juga: Pengungsi Suriah Mulai Dibenci Warga Turki, Kejahatan Terus Meningkat, Termasuk Pembunuhan
Baca juga: Empat Utusan Kemenag Banda Aceh Jadi Pemateri Pelatihan Fasda di Jatim, 2 Pengawas 1 Kamad & 1 Guru
Baca juga: Ekonomi Biru Berpotensi Hadirkan Beragam Industri, Begini Penjelasan Menko Airlangga Hartarto