SERAMBINEWS.COM - Komisi I DPR akan memanggil Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman pada pekan depan.
Agenda itu untuk membahas isu ketidakharmonisan antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung.
Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin mengatakan, rapat tersebut nantinya akan digelar secara tertutup.
Namun, ia tak menjelaskan secara detail ihwal waktu penyelenggaraan rapat tersebut.
"Internal ya (minggu depan), tertutup," kata Nurul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Politikus Partai Golkar itu menilai sejauh ini TNI secara kelembagaan masih solid.
Meskipun, kata dia, mungkin ada individu yang saling bermasalah.
"Kalau kami melihatnya mereka solid saja walaupun ada masalah. Itu masalah individu tetapi secara kelembagaan mereka sangat solid, secara institusi itu solid," kata Nurul.
Ia berharap TNI menunjukkan jiwa korsanya ketika ada pihak yang ingin memecah belah TNI.
Pasalnya, TNI harus solid untuk menjaga pertahanan dan keamanan Indonesia.
"Jangan sampai ada politik devide et impera di tengah TNI dan kemudian memecah belah, TNI menjadi terpecah-pecah," kata dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merespons sentilan sejumlah anggota DPR soal hubungannya yang dinilai tidak harmonis dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Ia mengaku tidak memiliki masalah dengan Dudung.
"Ya, dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tetap berlaku selama ini," ujar Andika usai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Andika mengaku selama ini dirinya bekerja sesuai ketentuan yang berlaku. Andika pun menerapkan aturan secara sama untuk semua, tanpa membeda-bedakan.
"Jadi mau berbeda A, B, C, ya itu terserah bagaimana yang menyikapi tapi saya tetap melakukan tupoksi saya sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata Andika.
Baca juga: VIDEO Jenderal Andika Perkasa dan Para Kepala Staf Sambangi DPR RI
DPR Membantah
Dua anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membantah hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tidak harmonis.
Sanggahan itu disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR Meutya Hafid dan Dave Laksono kepada jurnalis KOMPAS TV, Masni Rahmawati, Selasa (6/9/2022).
Menurut Meutya, Jenderal Dudung sudah memberikan penjelasan kepadanya perihal isu ketidakharmonisan hubungannya dengan Jenderal Andika.
Panglima TNI pun, kata Meutya, sudah menjawab soal dugaan tersebut dalam rapat kerja dengan DPR pada Senin (5/9/2022).
Intinya, kata Meutya, hubungan antara Panglima TNI dan KSAD tersebut baik.
“Kemarin Pak KSAD hubungi memberi penjelasan, Pak Andika juga sudah menjelaskan di DPR, jadi intinya keduanya baik hubungannya,” ujar Meutya.
“Masing-masing dengan tupoksi masing-masing dan professional.”
Memperkuat pernyataan Meutya Hafid, Dave Laksono juga mengatakan hubungan kedua jenderal tersebut baik-baik saja.
“Hubungannya baik-baik saja,” ucap Dave.
Dikonfirmasi perihal surat KSAD Jenderal Dudung Abdurachman kepada Komisi I DPR yang berisi penjelasan soal hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Dave mengaku belum tahu.
Namun yang jelas, Dave memastikan hubungan Jenderal Andika dan Jenderal Dudung dalam keadaan baik.
“Enggak tahu saya ada surat itu,” kata Dave.
“Enggak ada hubungan yang tidak baik, baik-baik saja.”
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyoroti kabar hubungan Panglima TNI dan KSAD yang kurang harmonis.
Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR pada Senin, 5 September 2022.
“Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan penjelasan dari Jenderal Dudung ada apa terjadi disharmoni begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk?” kata Effendi.
“Kita harus tegas Pak. Saya lebih tua dari bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak.”
Baca juga: Ekonomi Biru Berpotensi Hadirkan Beragam Industri, Begini Penjelasan Menko Airlangga Hartarto
Baca juga: Wali Nanggroe Bahas Konservasi Harimau pada Forum Internasional di Rusia
Baca juga: Para Koruptor Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin: Suryadharma Ali, Patrialis Akbar, dan Zumi Zola
Kompastv: Diisukan Tak Harmonis, Panglima TNI dan KSAD Dipanggil DPR Pekan Depan